kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lebih lemah lembut, ini janji Taliban terhadap kaum perempuan Afganistan


Rabu, 18 Agustus 2021 / 11:11 WIB
Lebih lemah lembut, ini janji Taliban terhadap kaum perempuan Afganistan

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam sebuah pernyataan resmi PBB, Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus di Jenewa minggu depan untuk mengatasi "masalah hak asasi manusia yang serius" setelah pengambilalihan Taliban.

Uni Eropa mengatakan hanya akan bekerja sama dengan pemerintah Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa jika mereka menghormati hak-hak dasar, termasuk hak-hak perempuan.

"Uni Eropa menyerukan kepada Taliban untuk menghormati kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional dalam segala situasi," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.

Sebelumnya, sejumlah wanita diperintahkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka selama kemajuan pesat Taliban di Afghanistan. Beberapa pihak cemas bahwa apa pun yang dikatakan para militan, kenyataan yang terjadi mungkin berbeda.

Baca Juga: Siapa Taliban? Ini sejarah kelompok yang kini menguasai Afghanistan

Aktivis pendidikan anak perempuan Afghanistan Pashtana Durrani, 23 tahun, mewaspadai janji-janji Taliban. "Mereka harus menjalankan pembicaraan. Saat ini mereka tidak melakukan itu," katanya kepada Reuters.

Juru bicara Taliban Mujahid mengatakan kelompok itu tidak akan menuntut balas terhadap mantan tentara dan anggota pemerintah yang didukung Barat, dan memberikan amnesti bagi mantan tentara pemerintah Afghanistan serta kontraktor dan penerjemah yang bekerja untuk pasukan internasional.

"Tidak ada yang akan menyakiti Anda, tidak ada yang akan mengetuk pintu Anda," katanya. 

Baca Juga: Menlu China mengecam keputusan AS yang terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan

Dia menambahkan bahwa ada "perbedaan besar" antara Taliban sekarang dan 20 tahun yang lalu.

Mujahid mengatakan media swasta dapat terus bebas dan independen di Afghanistan dan bahwa Taliban berkomitmen pada media dalam kerangka budaya mereka.

Dia juga mengatakan keluarga yang mencoba melarikan diri dari negara itu di bandara harus kembali ke rumah dan tidak akan terjadi apa-apa pada mereka.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×