Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Bank Mandiri juga optimis FBI tahun ini akan tumbuh. Sigit Prastowo Direktur Keuangan Bank Mandiri menjelaskan, penurunan fee based income tersebut disebabkan belum diterimanya pendapatan dividen dari anak usaha tahun 2021 ini dan penurunan pendapatan dari keuntungan transaksi forex.
"Kami belum membukukan pendapatan dividen tahun 2021 ini dari anak usaha sekitar Rp 700 miliar. Itu baru akan masuk pada kuartal kedua," kata Sigit.
Sementara dari transaksi forex dan derivatif, Bank Mandiri hanya membukukan pendapatan sebesar Rp 363 miliar atau turun tajam hingga 74,1% dari Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama 2020.
Baca Juga: Setahun pandemi, kecukupan modal perbankan (CAR) masih kokoh di level 24,18%
Sigit bilang, Bank Mandiri meraup pendapatan dari transaksi ini cukup tinggi karena volatilitas nilai tukar yang cukup tinggi. Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini pergerakannya cukup stabil.
Ke depan, Bank Mandiri melihat pergerakan fee based income akan tumbuh positif terutama yang bersumber dari transaksi e-channel, khususnya dari digital banking Livin by Mandiri.
"Fee based income dari Livin terus mengalami peningkatan dan di kuartal pertama sudah meningkat 42% yoy. Secara bertahap, fee based income Livin ini sudah menggantikan fee based income dari ATM. Livin ini akan jadi andalan untuk menopang fee based income Bank Mandiri ke depan," kata Sigit.
Selanjutnya: Pembiayaan multiguna Adira Finance turun hingga 30% pada kuartal I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News