kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Laju kredit UMKM masih tersendat walau ada program PEN, begini strategi perbankan


Senin, 09 November 2020 / 17:00 WIB
Laju kredit UMKM masih tersendat walau ada program PEN, begini strategi perbankan

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit di segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perbankan hingga September 2020 masih belum bergerak cukup positif. Padahal, segmen ini merupakan fokus utama pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN). Penempatan dana program PEN di bank sebagian besar diperuntukkan guna memacu kredit segmen ini. 

Data Otoritas  Jasa Keuangan (OJK), kredit UMKM per September masih tercatat turun sebesar 1,57% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Tetapi secara bulanan sudah masih naik tipis yakni 0,7%. 

Perdagangan besar dan eceran serta sektor industri pengolahan yang berkontribusi paling besar dari total kredit UMKM terkontraksi paling dalam pada September dibanding posisi Maret, masing-masing turun 13,9% dan 5%. 

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi BCA 3,25%, BRI 3,75%, Bank Mandiri 3,75%, BNI 3,25%

PT Bank Mandiri misalnya hanya mencatat pertumbuhan tipis  kredit segmen kecil dan menengah (UKM) pada kuartal III 2020 yakni hanya naik 0,8% secara YoY menjadi Rp 52,3 triliun dan 0,9% dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan segmen mikro masih turun 9% secara YoY menjadi Rp 117,4 triliun tetapi sudah tumbuh 4,8% secara kuartalan.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengaku, kredit segmen kecil dan menengah (small and medium enterprise/ SME) belum optimal di tengah pandemi Covid-19 karena keterbatasan ruang gerak perseroan untuk melakukan akuisisi baru, menurunnya permintaan kredit dan adanya alokasi Sumber Daya Manusia (SDM) perseroan yang difokuskan melakukan restrukturisasi kredit.

Namun, Bank Mandiri sudah mulai mendorong ekspansi sejak Juli dan penyaluran kredit sudah perlahan meningkat bulan per bulan. "Sudah terjadi pertumbuhan secara bulanan di Juli, Agustus, September dan Oktober," kata Aquarius pada Kontan.co.id, Jumat (6/11). 

Baca Juga: OJK: Maybank harus segera melakukan tindakan untuk melindungi nasabah yang dirugikan

Aquarius merinci, kredit SME telah naik Rp 2,4 triliun dari posisi Juni 2020 dengan gross ekspansi (Juli – September 20) sebesar Rp 11.8 Tn. Dari gross ekspansi pada kuartal III itu, terdapat limit tambahan sebesar Rp 19,2 triliun dimana 61% didukung dari program PEN dengan limit Rp 12,3 triliun. 



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×