Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Namun Ia melihat permintaan kredit belum dapat mengimbangi pertumbuhan simpanan BRI. Ini akan membuat tren penempatan pada SBN naik secara terbatas menyesuaikan dengan kecepatan pertumbuhan pinjaman.
“Menurut hasil riset yang dilakukan BRI, faktor utama pendorong pertumbuhan kredit yakni konsumsi dan daya beli masyarakat. Oleh karenanya, untuk memacu pertumbuhan kredit tahun ini, BRI terus berkomitmen menjadi partner strategis pemerintah dalam menyalurkan berbagai stimulus atau bantuan,” tambahnya.
Baca Juga: LAR di level 28,84%, begini upaya BRI mempertahankan kualitas kredit
Ia berharap berbagai stimulus tersebut akan meningkatkan konsumsi dan daya beli masyarakat sehingga mampu meningkatkan permintaan kredit nasional. BRI pun akan tetap fokus menyasar UMKM lewat kredit yang dijamin (KUR).
Sedangkan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri tunjuk Rudi As Aturridha menyebut penempatan dana di surat berharga sebesar Rp 208,98 triliun (bank only) per April 2021. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan periode tahun lalu
“Sehubungan dengan hal itu, penempatan di instrumen surat berharga dilakukan sebagai strategi pengelolaan likuiditas di tengah permintaan kredit yang masih dalam tahap pemulihan. Ke depan, lewat implementasi program vaksinasi dan stimulus yang digagas Pemerintah dan regulator, diharapkan kondisi ekonomi Indonesia dapat segera pulih dan permintaan kredit mulai bergerak,” pungkasnya.
Selanjutnya: OJK perpanjang relaksasi restrukturisasi kredit, BCA apresiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News