kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Korut bakal dapat hampir 2 juta vaksin Covid-19 dari program COVAX


Jumat, 05 Februari 2021 / 10:19 WIB
Korut bakal dapat hampir 2 juta vaksin Covid-19 dari program COVAX
ILUSTRASI. Korea Utara diperkirakan akan menerima hampir dua juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca-Oxford pada paruh pertama tahun ini. KCNA/via REUTERS

Sumber: Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Korea Utara telah meminta bantuan internasional terkait vaksin Covid-19.

Menurut lembaga yang memimpin program berbagi vaksin COVAX, Korea Utara diperkirakan akan menerima hampir dua juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca-Oxford pada paruh pertama tahun ini.

Melansir Channel News Asia yang mengutip laporan distribusi sementara COVAX pada Rabu (3/2/2021), fasilitas COVAX akan mendistribusikan 1,99 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India.

COVAX, yang mengamankan vaksin untuk negara-negara miskin, dipimpin bersama oleh aliansi GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, dan Dana Anak-anak PBB.

Ini adalah konfirmasi resmi pertama bahwa Korea Utara telah meminta bantuan internasional, dengan infrastruktur medis negara tersebut dipandang sangat tidak memadai untuk menangani wabah skala besar.

Baca Juga: Tahap pertama, COVAX akan distribusi 337 juta vaksin secara global

Channel News Asia memberitakan, Pyongyang menutup perbatasannya pada akhir Januari tahun lalu - negara pertama di dunia yang melakukannya - dalam upaya melindungi dirinya dari virus corona.

Pihak Korea Utara telah lama bersikeras bahwa mereka tidak memiliki satu pun kasus corona, di mana sang pemimpin Kim Jong Un mengulangi klaim tersebut pada parade militer besar-besaran pada bulan Oktober.

Baca Juga: Hasil uji klinis: Vaksin Sinovac hasilkan respons kekebalan pada lansia

Para ahli menilai hal itu tidak mungkin, mengingat virus pertama kali muncul di negara tetangga China, penyedia utama perdagangan dan bantuannya.

Pyongyang mengecam menteri luar negeri Korea Selatan pada Desember karena meragukan klaimnya bahwa tidak ada wabah virus corona di negaranya. Korea Utara bahkan memperingatkan konsekuensi atas komentarnya yang "kurang ajar".

Baca Juga: COVAX merencanakan distribusi 337 juta vaksin secara global

Menurut agen mata-mata Korea Selatan pada November, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memerintahkan setidaknya dua orang dieksekusi, melarang penangkapan ikan di laut dan mengunci ibu kota Pyongyang, sebagai bagian dari upaya panik untuk berjaga-jaga terhadap Covid-19 dan kerusakan ekonomi.

Penutupan perbatasan, bersama dengan serangkaian bencana alam selama musim panas, memberikan pukulan berat bagi ekonomi Korea Utara, yang berada di bawah sanksi yang dipimpin AS.

Selanjutnya: Korea Utara gelar pertunjukan Malam Tahun Baru di tengah pembatasan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×