kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Konsumsi rumahtangga berpeluang meningkat seturut meredanya Covid-19


Minggu, 10 Oktober 2021 / 06:05 WIB
Konsumsi rumahtangga berpeluang meningkat seturut meredanya Covid-19

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Gelombang kedua kasus Covid-19 di Indonesia menekan optimisme konsumen pada kuartal ketiga tahun ini. Seiring meredanya laju Covid-19 di Tanah Air, keyakinan konsumen dan konsumsi rumahtangga berpeluang naik lagi.

Hasil survei konsumen oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2021 berada di level 95,5, naik dari posisi bulan sebelumnya 77,3. Kenaikan keyakinan tersebut seiring dengan relaksasi bertahap atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Konsumen lebih optimistis dengan kondisi ekonomi mendatang, terutama perbaikan pada kegiatan usaha di enam bulan ke depan. Hal ini ditandai dengan kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari level 95,3 pada Agustus 2021 menjadi 118,2.

Sejalan dengan IEK, Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) juga membaik, meningkat dari 59,4 pada Agustus tahun ini jadi 72,7 di September 2021.

Baca Juga: BI: Konsumen optimistis kondisi ekonomi akan membaik dalam 6 bulan ke depan

Pendorongnya adalah persepsi konsumen yang membaik terhadap penghasilan. Konsumen melihat, ada peningkatan penghasilan rutin, baik gaji, upah, atawa honor maupun omzet usaha.

Meski meningkat, keyakinan konsumen kali ini belum kembali ke level optimistis, alias indeks di atas 100. Pun dengan keyakinan konsumen sepanjang kuartal III-2021 yang tercatat masih berada di level pesimistis, yaitu 84,3, lebih rendah dari triwulan sebelumnya maupun periode sama tahun sebelumnya.

"Pada kuartal II-2021 sebesar 104,4, sementara kuartal III-2020 tercatat 85,5," kata Muhamad Nur, Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Jumat (8/10).

Hal ini tak lain karena lonjakan kasus Covid-19 yang memaksa pemerintah menarik rem darurat dengan menerapkan PPKM Darurat pada Juli lalu. Yang berlanjut dengan PPKM Level 4-2.

Survei Danareksa Research Institute (DRI) juga menunjukkan peningkatan keyakinan konsumen bulan lalu. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) DRI tercatat 76,4%, meningkat dari 71,2% pada bulan Agustus 2021.

"Peningkatan IKK ini sejalan dengan relaksasi PPKM di beberapa daerah di Indonesia, karena ada penurunan kasus harian Covid-19," kata Peneliti Senior DRI Muhammad Ikbal.

Baca Juga: PPKM makin longgar, keyakinan konsumen ikut meningkat

Baik IEK maupun IKE juga meningkat. IEK September tahun ini tercatat 45%, naik 15,5% dari 38,9% pada Agustus 2021. Konsumen tampak lebih optimistis dengan kondisi ekonomi saat ini lantaran ada relaksasi PPKM yang membuat aktivitas bisnis mulai bergulir agak normal. Selain itu, keyakinan ini didorong oleh bantuan sosial dari pemerintah dan proyek infrastruktur negara yang mulai berjalan.

Sementara IKE September tercatat sebesar 100% atau naik 4,8% dari bulan sebelumnya sebesar 95,4%. Berarti, indeks tersebut sudah kembali ke level optimistis.

Peningkatan IKE seiring dengan konsumen yang makin optimistis dengan pendapatan rumahtangga yang lebih baik dan peningkatan penghasilan enam bulan ke depan.

Ditambah, banyak sektor sudah mulai beroperasi sejalan dengan peningkatan mobilitas, yang akhirnya mendorong optimisme atas kondisi lapangan pekerjaan.

Tekanan konsumen

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman melihat, pesimisme konsumen pada kuartal ketiga tahun ini, mengindikasikan tekanan pada konsumsi rumahtangga. "Memang, ini akibat dari naiknya angka kasus harian Covid-19 di Juli 2021 sampai Agustus 2021 sehingga ada PPKM ketat," kata Faisal kepada KONTAN, kemarin (8/10).

Baca Juga: Konsumen pesimistis, pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal III bisa tertahan

Perkiraan Faisal, pertumbuhan konsumsi rumahtangga pada kuartal III-2021 akan berada di kisaran 0% hingga 2% year on year (yoy), dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,51% yoy.

Meski begitu, dia menambahkan, terlihat ada perbaikan konsumsi rumahtangga pada kuartal III-2021. Terutama, selama Agustus dan September tahun ini sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas secara bertahap oleh pemerintah.

Ke depan, Faisal optimistis, pertumbuhan konsumsi rumahtangga akan meningkat. Namun, dengan catatan, kondisi perekonomian dan kesehatan juga terus membaik selama pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Survei DRI: Keyakinan konsumen naik pada September 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

×