Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan perbaikan eksposur kredit bermasalah, yang juga tidak terlepas dari membaiknya kondisi makro ekonomi dan kinerja perbankan nasional, kinerja asuransi penjaminan kredit ikut pun ikut terkerek.
Seperti PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding BUMN asuransi dan penjaminan, yang mencatatkan total premi yang berhasil dihimpun sampai dengan triwulan III/2021 mencapai sebesar Rp 4,77 triliun atau tumbuh 19,07% dari tahun 2020.
Direktur Utama Askrindo Priyastomo mengatakan, selain dari peningkatan imbal jasa penjaminan (IJP) program kredit usaha rakyat (KUR), kenaikan premi juga diperoleh dengan meningkatkan bisnis non program pemerintah, misalnya dari key account customer dan sinergi BUMN.
"Kinerja asuransi kredit, seperti halnya dengan PT Askrindo, pada dasarnya tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi dan kinerja perbankan nasional. Apabila kondisi makro ekonomi tumbuh 3,51% sebagaimana Triwulan III 2021, maka premi asuransi atau IJP KUR ikut bertumbuh juga. Selanjutnya, apabila kondisi ekonomi bertumbuh, maka kredit bermasalah akan cenderung turun sehingga klaim yang terjadi pada asuransi kredit menjadi relatif terkendali," jelas Priyastomo kepada kontan.co.id, Selasa (4/1).
Baca Juga: Askrindo Raih Sertifikasi BCMS ISO 22301 Versi Terbaru
Priyastomo menyebut, Askrindo dapat menjaga tingkat likuiditas dalam posisi yang aman, sehingga tidak mengganggu kewajiban kepada para nasabah.
Pihaknya pun optimistis tahun 2022 perekonomian nasional akan tumbuh lebih baik dari tahun 2021. Menurut Priyastomo, indikasinya sudah terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan Triwulan III/2021 yang sudah tumbuh 3,51%. Para pelaku usaha juga sudah dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi covid-19.
Di sisi lain, Pemerintah juga memberi stimulus yang mendorong geliat pengusaha UMKM dengan berencana menyalurkan KUR pada tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun atau tumbuh 30,9% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 285 triliun.
Dalam meningkatkan premi asuransi ke depan, Askrindo akan mengintensifkan pendapatan premi yang berasal dari produk dan jasa asuransi umum, antara lain dari key account customer, sinergi BUMN, produk retail yang berbasis digital.
"Di samping itu, kami juga akan meningkatkan kualitas layanan end to end dalam penjaminan KUR dengan Bank Himbara dan Bank Pelaksana KUR lainnya. Kami juga akan meningkatkan Service Level Agreement dalam pembayaran klaim sebagai strategi dalam menjual produk-produk asuransi umum," katanya.
Setali tiga uang, PT Jamkrindo juga optimistis kinerja perseroan dapat meningkat pada tahun 2022 seiring dengan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga: Jamkrindo Menargetkan Volume Penjaminan Sebesar Rp 246 Triliun di 2022
Pada tahun 2022, Jamkrindo menargetkan Volume penjaminan sebesar Rp 246 triliun naik 13% dari 2021 yang sebesar Rp 218 triliun.
Direktur Utama PT Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut beberapa hal dilakukan antara lain memperkuat portofolio produk existing dan produk baru, serta melakukan kolaborasi berorientasi profitabilitas dengan berbagai pihak.
“Dalam rangka mengoptimalkan kinerja, kami mengedepankan pertumbuhan portfolio penjaminan yang berkualitas dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional. Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal,” ujar Putrama.
Berbekal pencapaian kinerja positif tahun 2021, Putrama mengatakan, optimistis kinerja tahun 2022 dapat terus meningkat, terlebih Jamkrindo telah memiliki modal yang sangat cukup untuk menjaga akselerasi pengembangan bisnis tahun depan.
“Berbagai transformasi telah kami lakukan mulai dari sisi layanan, teknologi, pengembangan talenta SDM, operasional, dan sebagainya. Transformasi yang telah dilakukan merupakan modal awal untuk menatap tahun 2022 lebih optimistis,” ujarnya.
Untuk mendorong pencapaian target tahun 2022, PT Jamkrindo fokus bertumbuh dengan mengakselerasi inovasi dengan pengelolaan risiko prudent.
Baca Juga: Jasindo Optimistis Asuransi Marine Hull Tumbuh Positif Tahun 2022
Perusahaan mengedepankan inovasi melalui pengembangan produk, bisnis, dan pengelolaan pemasaran yang efektif dengan risiko terukur dan prudent.
Adapun beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan perusahaan antara lain melakukan pengembangan inovasi produk baru yang lebih selektif dan sesuai kebutuhan pasar, serta membangun model bisnis baru untuk peningkatan pangsa pasar.
“Di sisi lain, perusahaan secara terus-menerus memperbaiki sistem implementasi atau penerapan Enterprise Risk Management (ERM) pada setiap tahapan proses bisnis,” ujar Putrama.
Sebagai bagian dari holding Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo berkomitmen untuk menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News