kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.958   -95,00   -0,56%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

Kerahkan Pasukan Rusia ke Ukraina Timur, Putin Dapat Lampu Hijau dari Parlemen


Rabu, 23 Februari 2022 / 23:05 WIB
Kerahkan Pasukan Rusia ke Ukraina Timur, Putin Dapat Lampu Hijau dari Parlemen

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Pemerintah Ukraina tinggal menunggu persetujuan parlemen untuk memberlakukan keadaan darurat nasional. 

Keadaan darurat memberikan kekuasaan kepada pihak berwenang, yang bisa mencakup pembatasan transportasi, perlindungan ekstra untuk  infrastruktur kritis.

Menurut Danilov, otoritas regional bisa membuat keputusan, apakah akan memberlakukan jam malam dan tindakan lainnya.

"Ini adalah tindakan pencegahan untuk tetap tenang di negara ini, sehingga ekonomi kita dan negara kita bisa bekerja," kata Danilov, seperti dikutip Reuters.

"Tergantung pada ancaman yang mungkin muncul di wilayah tertentu, akan ada keadaan darurat yang lebih kuat. Kita berbicara tentang daerah perbatasan, di mana kita memiliki perbatasan dengan Rusia, dengan Belarusia," katanya.

Baca Juga: Biden: Akui Donetsk dan Lugansk, Ini Awal Invasi Rusia ke Ukraina

Ukraina telah menerapkan serangkaian tindakan, termasuk memanggil pasukan cadangan, karena bersiap untuk kemungkinan serangan militer dari Rusia yang mengirim pasukan ke Ukraina Timur.

Hanya, Danilov menegaskan, Ukraina belum memberlakukan mobilisasi umum.

Meski begitu, beberapa anggota parlemen telah mendesak Pemerintah Ukraina untuk memberlakukan darurat militer, sebuah langkah yang bisa memicu tanggapan dari Rusia. 

Tapi, Danilov mengungkapkan, belum ada keputusan seperti itu yang diambil. “Jika perlu, kebijakan ini akan segera diadopsi,” ungkapnya.

Darurat militer akan menerapkan pembatasan yang lebih keras, yang bisa mencakup larangan pertemuan, gerakan, dan partai politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×