Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Sanofi menyebutkan, hasil uji coba Fase I dan II menunjukkan respons kekebalan yang sebanding dengan pasien yang pulih dari COVID-19 pada orang dewasa berusia 18 hingga 49 tahun.
Tetapi, "menunjukkan respons kekebalan yang rendah pada orang dewasa yang lebih tua kemungkinan besar karena konsentrasi antigen yang tidak mencukupi," sebut Sanofi seperti dikutip Reuters.
Tadinya, uji coba Fase III bergulir bulan ini. Namun, Sanofi mengatakan, akan meluncurkan studi fase IIb pada Februari tahun depan.
"Studi ini akan mencakup perbandingan yang diusulkan dengan vaksin Covid-19 resmi," kata Sanofi yang bermarkas di Paris, Prancis, dan menolak memberikan perincian lebih lanjut.
"Jika datanya positif, studi Fase III global dapat dimulai pada kuartal kedua 2021. Hasil positif dari studi ini akan mengarah pada pengajuan regulasi pada paruh kedua 2021, sehingga menunda ketersediaan potensial vaksin dari pertengahan 2021 hingga kuartal empat 2021," ungkap Sanofi
Sanofi dan GlaxoSmithKline asal Inggris menambahkan, mereka telah memperbarui kontrak pembelian vaksin dengan sejumlah negara dan Komisi Eropa.
Selanjutnya: Profil Sinovac, perusahaan China yang kirim vaksin corona ke Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News