kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin terus ukur kesiapan sejumlah sektor manufaktur menuju industri 4.0


Sabtu, 28 November 2020 / 08:00 WIB
Kemenperin terus ukur kesiapan sejumlah sektor manufaktur menuju industri 4.0

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

Menurut Khayam, target INDI 4.0 tahun ini untuk sektor IKFT sudah tercapai dan akan terus ditingkatkan jumlah peraihnya. Kami mengapresiasi terhadap capaian tahun ini. Sebab, akan memacu kami lebih aktif lagi mendorong sektor IKFT bisa mengadopsi teknologi industri 4.0.

Khayam menargetkan sebanyak 16 perusahaan dari sektor IKFT akan mampu menembus skor lebih dari 3 pada penilaian INDI 4.0 tahun depan. Sementara itu, di tahun 2024, diproyeksi bisa mencapai 21 perusahaan.

"Kami optimistis target itu tercapai, karena industri kimia merupakan salah satu sektor manufaktur yang lebih dahulu masuk pada era industri 3.0," ungkapnya.

Baca Juga: Investasi industri baja tetap tumbuh di tengah pandemi

Seperti diketahui, pada revolusi industri 2.0 merupakan era yang memfokuskan produksi massal. Selanjutnya, revolusi industri 3.0 memiliki fokus pada otomatisasi untuk mengurangi biaya produksi.

Industri kimia termasuk yang cepat memasuki era revolusi industri 3.0 karena banyak tahapan produksi yang sulit untuk dilakukan oleh manusia. Alhasil, otomatisasi menjadi jawaban agar proses produksinya lebih efisien.

Khayam pun menegaskan, pihaknya akan mengarahkan sektor IKFT untuk segera mengadopsi teknologi industri 4.0 tanpa mengurangi tenaga kerja.

"Artinya, penggunaan teknologi yang akan didorong adalah yang dapat memecahkan bottleneck dalam proses produksi," imbuhnya.

Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri kimia menjadi sektor yang mendapat prioritas pengembangan awal dalam upaya penerapan industri 4.0.

Bahkan, guna merebut peluang dari dampak pandemi Covid-19, pemerintah telah memasukkan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai dua sektor tambahan karena permintaan produk-produknya di pasar yang meningkat.

Sementara itu, PT. Pupuk Kalimantan Timur yang mendapatkan predikat Lighthouse Industry 4.0 dari Kemenperin, menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian pemerintah atas keberhasilan perusahaan melakukan implementasi transformasi industri 4.0, yang diharapkan bisa menjadi role model bagi perusahaan lain di Indonesia.

"Implementasi teknologi industri 4.0 dalam aktivitas bisnis Pupuk Kaltim, merupakan dukungan terhadap implementasi Making Indonesia 4.0 melalui berbagai inovasi berbasis digital yang diterapkan di perusahaan," kata SEVP Komersil Pupuk Kaltim, Meizar Effendi.

Selain itu, lanjut Meizar, pihaknya juga mengapresiasi terhadap kegiatan Awards INDI 4.0 sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan pemulihan industri nasional melalui akselerasi transformasi industri 4.0 yang terus didorong oleh pemerintah.



TERBARU

×