Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Raksasa farmasi Pfizer baru saja sukses melakukan uji coba fase ketiga untuk vaksin corona potensial pada hari Senin (9/10). Kesuksesan ini rupanya memberikan dampak positif bagi mitra bisnis mereka, BioNTech.
Uji coba fase ketiga untuk vaksin corona buatan Pfizer menunjukkan bahwa vaksin tersebut 90% efektif melawan virus corona.
Kabar keberhasilan uji coba Pfizer mendorong lonjakan 14% di saham BioNTech pada pukul 13:30 ET hari Senin lalu. Hal ini berdampak langsung pada kekayaan sang founder, Uğur Şahin.
Forbes mencatat, lonjakan harga saham berhasil meningkatkan kekayaan bersih Şahin lebih dari US$ 500 juta menjadi sekitar US$ 4,4 miliar.
Tidak hanya Şahin, investor terbesar perusahaan, dua bersaudara Thomas dan Andreas Struengmann asal Jerman juga turut menikmati lonjakan kekayaan pasca kesuksesan uji coba vaksin corona Pfizer.
Baca Juga: Harga minyak melesat 12,25% sejak adanya pengumuman vaksin corona
Struengmann bersaudara secara kolektif menambahkan hampir US$ 1,5 miliar ke kekayaan mereka, dengan masing-masing sekarang memiliki sekitar US$ 10,4 miliar dalam rekening mereka.
Şahin mendirikan BioNTech di kota Mainz, Jerman barat pada tahun 2008 dengan dukungan dari Struengmann bersaudara. Sebelum bermitra di BioNTech, Struengmann terlebih dulu memberikan bantuan dana ke perusahaan terdahulu yang didirikan Şahin dan istrinya, Özlem Türeci.
Perusahaan bernama Ganymed Pharmaceuticals tersebut pada akhirnya dijual ke Astellas Pharmaceuticals pada 2016 seharga US$ 460 juta, dengan tambahan US$ 940 juta jika target tertentu dapat dicapai.
Kelebihan vaksin corona Pfizer
Berbeda dengan calon vaksin lainnya yang mengandalkan pelemahan virus untuk memicu kekebalan, vaksin corona Pfizer dan BioNTech menggunakan messenger RNA.
RNA merupakan molekul dalam sel yang mengontrol produksi protein. Vaksin Pfizer memaksimalkan fungsi RNA untuk mengarahkan sistem kekebalan agar membuat antibodi pelawan virus corona.
Baca Juga: BioNTech-Pfizer akan jual vaksin virus corona di bawah harga pasar biasa
Teknologi baru yang digunakan oleh duet Pfizer dan BioNTech tersebut dipelopori oleh perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cambridge, Moderna, yang sahamnya juga naik 9% pada pukul 13:30 ET pada hari Senin.
Reuters melaporkan, Pfizer dan mitranya asal Jerman BioNTech SE adalah perusahaan farmasi pertama yang menunjukkan data sukses dari uji klinis berskala besar dari vaksin virus corona.
Pfizer menyatakan, sejauh ini mereka tidak menemukan masalah keamanan yang serius dan berharap untuk mencari otorisasi penggunaan darurat di AS akhir bulan ini.
Pfizer mengharapkan untuk mengupayakan otorisasi penggunaan darurat AS yang luas dari vaksin tersebut untuk orang-orang yang berusia 16 tahun hingga 85 tahun.
Untuk melakukannya, Pfizer perlu mengumpulkan data keamanan selama dua bulan dari sekitar setengah dari sekitar 44.000 peserta studi, yang diharapkan pada selesai akhir November.
Selanjutnya: Harapan besar dari keberhasilan uji coba vaksin Covid-19 produksi Pfizer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News