kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 melonjak, 3 gubernur di Jepang minta pemberlakuan status darurat


Rabu, 28 Juli 2021 / 20:35 WIB
Kasus Covid-19 melonjak, 3 gubernur di Jepang minta pemberlakuan status darurat

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Gubernur di tiga wilayah sekitar Tokyo mendesak pemerintah pusat untuk segera mengumumkan status darurat Covid-19, menyusul lonjakan jumlah kasus selama pelaksanaan Olimpiade.

Laporan terbaru dari Kyodo menyebutkan, jumlah kasus Covid-19 baru di Tokyo pada Rabu (28/7) mencapai 3.000, jumlah terbesar sejak pandemi dimulai.

Media setempat melaporkan, pihak berwenang telah meminta rumahsakit untuk menyiapkan lebih banyak tempat tidur untuk pasien di tengah lonjakan yang didorong oleh varian Delta.

Kondisi buruk ini bisa menjadi lebih buruk di tengah berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020 yang menyedot puluhan ribu atlet dan ofisial ke ibu kota Jepang.

Baca Juga: Tokyo mencatatkan rekor kasus COVID-19 setelah dimulainya Olimpiade 2020

Dilansir dari Reuters, Yasutoshi Nishimura, Kepala Satgas Covid-19 Jepang, telah mengatakan kepada panel parlemen, tiga prefektur terdekat dengan Tokyo meminta pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat pada Kamis (29/7).

Ketiga prefektur tersebut adalah Kanagawa, Chiba, dan Saitama.

"Saya pikir, kita telah memasuki mode kenaikan tajam dalam kasus, yang paling saya takuti," ungkap Yuji Kuroiwa, Gubernur Kanagawa.

Sama seperti Tokyo, ketiga prefektur tersebut juga mengalami lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh kehadiran varian Delta.

Saat ini, Tokyo ada di bawah keadaan darurat keempat, yang akan berlangsung hingga Olimpiade. Sedangkan tiga wilayah di sekitarnya masih menerapkan kebijakan yang relatif lebih longgar.

Baca Juga: Tokyo menambah tempat tidur untuk penangan pasien COVID-19

Penyelenggara Olimpiade Tokyo pada Rabu melaporkan 16 kasus Covid-19 baru terkait Olimpiade, totalnya menjadi 169 sejak 1 Juli lalu

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah meminta seluruh warganya untuk tetap tinggal di rumah dan menonton Olimpiade di televisi. Dia mengatakan, membatalkan Olimpiade bukanlah suatu pilihan.

Di sisi lain, hingga saat ini masih banyak gelombang protes yang muncul di masyarakat terkait pengadaan Olimpiade. Umumnya, mereka meminta penundaan, bahkan pembatalan, Olimpiade yang terlalu berisiko di kondisi pandemi seperti saat ini.

Keputusan Suga untuk tetap menggelar Olimpiade membuat tingkat kepercayaan penduduk menurun dalam berebagai survei. Semakin rendahnya dukungan yang diterima Suga ini bisa mengancam posisinya sebagai perdana menteri menjelang pemilihan umum November mendatang.

Selanjutnya: PM Jepang kehilangan dukungan, gara-gara tetap gelar Olimpiade di tengah pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×