Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Ia perkirakan pertumbuhan sampai akhir tahun akan naik dari posisi September tersebut. "Potensi masih akan hampir sama yakni berasal dari sektor konsumtif, konstruksi, perikanan, pendidikan dan lapangan usaha lainnya," kata Antonius.
PT BPD Jawa Barat Tbk (BJB) menorehkan pertumbuhan kredit 8,7% pada kuartal III menjadi Rp 94,6 triliun. Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 BPS dari tahun lalu menjadi 1,5% jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2% per Agustus 2020.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan capaian positif ini tidak terlepas dari bisnis model bank yang tahan dalam menghadapi dinamika ekonomi. Selama Triwulan III 2020, strategi Bank BJB fokus pada optimalisasi fungsi intermediasi perbankan dalam rangka mensukseskan program stimulasi PEN. Sebagian besar upaya perseroan dikerahkan untuk mengakselerasi pembiayaan dalam rangka pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Gagal bayar, Koperasi LiMa Garuda berstatus PKPU
"Hasilnya, BJB berhasil melipatgandakan penyaluran kredit melebihi target dari dana penempatan pemerintah sebesar Rp2,5 triliun. Per 18 Oktober 2020, total nominal fasilitas kredit PEN yang disalurkan Bank BJB mencapai Rp 5,3 triliun alias 106% dari target," kata Yuddy.
Seiring dengan itu, ekspansi pembiayaan di luar pos dana PEN juga terus mengalir pada sektor produktif. Aliran kredit terjadi di seluruh segmen, baik korporasi & komersial, UMKM, maupun konsumer yang masih menjadi captive market.
Dengan situasi berjalan ini, kata Yuddy, Bank BJB semakin optimis dan percaya diri menghadapi kuartal akhir di pengujung tahun 2020. Perseroan memastikan aktivitas bisnis ekspansif tidak akan mengendur
Adapun Bank Sulselbar mencatatkan kredit sebesar Rp 19,3 triliun per September 2020 atau tumbuh 8,4% dari periode yang sama tahun lalu. Sebelumnya, Irmawati Sultan, Plt Direktur Utama Bank Sulselbar optimis penyaluran kredit perseroan bisa tumbuh lebih tinggi dari target dalam rencana bisnis bank tahun ini yakni 7,5% tahun ini sejalan dengan adanya penempatan dana PEN sebesar Rp 1 triliun pada perseroan.
Baca Juga: Bank Panin tetap bukukan kenaikan laba 5,2% di kuartal III 2020
"Kami merencanakan akan memfokuskan sebagian besar dana PEN disalurkan ke sektor produktif baik UMKM, konstruksi, industri dan jasa lainnya, serta BPR. " kata Irma.
Selanjutnya: NPL terus naik, begini cara bank besar menyiasatinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News