kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jumlah Pemain Gadai Terus Bertambah, Begini Kata Pelaku Industri


Jumat, 01 September 2023 / 09:05 WIB
Jumlah Pemain Gadai Terus Bertambah, Begini Kata Pelaku Industri

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pergadaian di Tanah Air menunjukkan tren yang terus berkembang. Hal ini terbukti dengan antusias masyarakat yang mendirikan perusahaan gadai.

Di bulan Agustus 2023 ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin usaha untuk tiga perusahaan pergadaian di wilayah Jakarta, Kepulauan Riau dan Medan. Perusahaan tersebut masing yaitu, PT Gadai Top Indonesia, PT Gadai Sehati Bersinergi dan PT Abank Gadai Sumut.

Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Holilur Rohman mengatakan bahwa sampai dengan bulan Agustus jumlah perusahaan gadai sebanyak 139 perusahaan termasuk PT Pegadaian.

“Bisnis Pergadaian akan terus berkembang terbukti masih banyak warga masyarakat yang antusias mendirikan perusahaan gadai karena layanan yang cepat mudah dan aman,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (31/8).

Baca Juga: CIMB Niaga Targetkan 38 Digital Lounge Dapat Beroperasi Tahun Ini

Banyaknya jumlah perusahaan pergadaian ini juga seiring dengan dengan penyaluran pinjaman industri ini yang tampak meningkat.

Menilik data OJK, jumlah penyaluran pembiayaan dan pinjaman industri pergadaian meningkat 16,27% year on year (YoY) menjadi Rp 63,94 triliun per Mei 2023, dibandingkan Mei 2022 sebesar Rp 54,99 triliun.

Holil menuturkan bahwa peningkatan pinjaman yang disalurkan oleh industri pergadaian karena literasi dan inklusi keuangan yang gencar dilaksanakan oleh perusahaan.

“Peningkatan pinjaman yang disalurkan di industri Pergadaian karena literasi dan inklusi keuangan yang gencar dilaksanakan oleh perusahaan pergadaian serta ditunjang promosi dan pemasaran yang tepat sasaran,” tuturnya.

Holil tak memungkiri bahwa segmen yang dilayani pergadaian mayoritas masih berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bahwa. Namun, kata dia, saat ini juga sudah mulai merambah ke masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.

“Ada beberapa perusahaan yang mengambil segmen khusus golongan atas, dengan jaminan barang-barang mewah dan mobil mewah,” terangnya.

Lebih lanjut Holil menambahkan, bisnis usaha pergadaian ke depan masih positif dan akan terus berkembang memenuhi kebutuhan masyarkat. Dia bilang, PPGI akan mendorong pembukaan perusahaan gadai di luar pulau Jawa yang relatif masih kecil.

“Data menunjukkan 72% perusahaan gadai ada di pulau Jawa sedang sisanya 28% di luar Jawa, di samping itu mendorong perusahaan gadai agar terus melakukan literasi kepada masyarakat agar produk-produknya banyak dikenal dan digunakan masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga: Kredit Investasi Perbankan Tumbuh Terbatas pada Juli 2023, Ini Penyebabnya

Salah satu pemain, PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatera Utara (Sumut) membukukan penyaluran pinjaman mencapai Rp 95,8 miliar hingga Juli 2023, meningkat 28,94% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kenaikan penyaluran tersebut tidak lepas dari peran seluruh cabang PT Budi Gadai Indonesia yang hingga Agustus 2023 ini sudah memiliki 21 cabang outlet di Provinsi Sumatera Utara,” kata Pendiri PT Budi Gadai Indonesia, Budiarto Sembiring kepada Kontan.

Budi mengungkapkan, laba bersih Budi Gadai Indonesia tercatat sebesar Rp 1,2 miliar per Juli 2023, turun sekitar 52% yoy dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,6 miliar.

“Adanya penurunan laba untuk pembiayaan pembukaan cabang outlet baru dan semakin ketatnya persaingan perusahaan pergadaian swasta di wilayah kota Medan,” ungkapnya.

Memang PT Budi Gadai Indonesia di tahun ini berencana untuk menambah cabang sebanyak empat kantor. Dengan begitu hingga akhir tahun nanti perusahaan gadai ini akan memiliki 23 kantor cabang yang semuanya berada di wilayah Sumut, sebab perusahaan hanya mendapat izin OJK untuk membuka di Provinsi tersebut.

“Kita tahun ini target buka empat cabang dan sudah buka dua cabang, bulan sembilan nanti cabang ketiga di Kota Siantar dan di bulan 10 kita bukan yang keempat. Jadi total cabang budi gadai sampai akhir tahun ada 23 cabang,” imbuhnya.

Budi menyebutkan, secara garis besar gadai yang paling banyak dilakukan masyarakat yaitu segmen elektronik berupa barang jaminan handphone dan laptop. Meski begitu, Budi Gadai Indonesia menargetkan penyaluran tumbuh 20% di tahun ini.

“Budi Gadai terus berupaya memperluas ekspansi bisnis dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah agar tetap dapat bersaing di tengah banyaknya perusahaan pergadaian swasta. Selain itu, juga memperkenalkan kepada masyarakat mengenai barang yang dapat digadaikan melalui sosial media dan juga melakukan penyebaran brosur kepada masyarakat sekitar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×