kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Jika AS dan China berperang gara-gara Taiwan, ekonomi global bisa hancur


Rabu, 05 Mei 2021 / 18:45 WIB
Jika AS dan China berperang gara-gara Taiwan, ekonomi global bisa hancur

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Koordinator kebijakan Amerika Serikat untuk Indo-Pasifik tampaknya menolak seruan agar AS membuat pernyataan yang jelas tentang kesediaannya untuk membela Taiwan jika terjadi serangan China

Kurt Campbell, koordinator kebijakan Amerika Serikat untuk Indo-Pasifik, mengatakan pada diskusi yang diselenggarakan oleh Financial Times, Selasa (4/5), ada "kerugian yang signifikan untuk pendekatan seperti itu".

Menurut Campbell, patut untuk prihatin tentang situasi di Taiwan, pulau yang telah mendapat tekanan militer yang meningkat dari China, yang menganggapnya sebagai provinsi pemberontak.

Namun, melansir Reuters, Campbell menyatakan, dia yakin, ada apresiasi, baik AS maupun China, bahwa pemeliharaan status quo atas Taiwan demi kepentingan terbaik kedua negara.

"Saya percaya, ada beberapa kerugian yang signifikan dari apa yang disebut kejelasan strategis yang Anda kemukakan," kata Campbell, ketika ditanya tentang pernyataan dari beberapa akademisi AS terkemuka dan lainnya agar Washington memberikan jaminan keamanan yang lebih eksplisit kepada Taiwan.

Baca Juga: Kapal perusak AS intai dari dekat kapal induk Liaoning, China beri peringatan

Sementara AS diharuskan oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri, Amerika Serikat telah lama mengikuti kebijakan "ambiguitas strategis" tentang apakah akan campur tangan secara militer untuk melindungi pulau itu jika terjadi serangan China.

Campbell menyebutkan, setiap konflik antara AS dan China atas Taiwan kemungkinan besar tidak akan terjadi di wilayah geografis yang kecil.

"Saya pikir, ini akan meluas dengan cepat dan secara fundamental akan menghancurkan ekonomi global dengan cara yang menurut saya tidak bisa diprediksi oleh siapa pun," ujarnya.

Risiko jangka pendek dan menengah 

Campbell mengungkapkan, ada beberapa kekhawatiran bahwa China menilai langkahnya "bebas dari hukuman" setelah tindakan keras terhadap demokrasi di Hong Kong, Tapi, Beijing "bisa menarik kesimpulan yang salah" ketika menyangkut tindakannya terhadap Taiwan.

Baca Juga: Beijing: AS bakal kalah dalam memperebutkan Taiwan!

Cara terbaik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas adalah dengan mengirim pesan terkonsolidasi ke China yang menggabungkan diplomasi dan inovasi pertahanan AS, kata Campbell.

Dia menambahkan, risiko jangka pendek dan menengah sebenarnya berasal dari "kecelakaan dan ketidaksengajaan", mengingat kedekatan pasukan AS dan China. 

Karena itu, menurutnya, penting untuk membangun kepercayaan antara Washington dan Beijing serta memastikan komunikasi di saat-saat krisis.

Tindakan pencegahan itu mirip dengan pemeriksaan dan pengamanan yang digunakan selama Perang Dingin, Campbell menjelaskan, tetapi China enggan menggunakannya.

"Jadi, kami punya hotline, diketahui ada, beberapa kali kami menggunakannya, dibunyikan di ruang kosong selama berjam-jam," sebutnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Selanjutnya: Militer China siap ambil semua tindakan untuk hancurkan separatis Taiwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×