Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Setelah melalui penundaan selama setahun, Olimpiade Tokyo resmi akan digelar bulan Juli tahun ini. Namun sayang, Jepang sedang mempertimbangkan kemungkinan gelaran olahraga internasional ini akan tertutup bagi penonton dari luar negeri.
Keputusan mengecualikan penonton dari luar negeri ini merupakan upaya pemerintah Jepang untuk mencegah penyebaran virus corona yang entah kapan akan menghilang.
Kyodo mengabarkan setelah ini pemerintah dan panitia Olimpiade akan mengadakan pertemuan jarak jauh dengan Komite Olimpiade Internasional beserta dua badan lain sekitar pekan depan untuk membuat keputusan resmi terkait kehadiran penonton dari luar negeri.
Pemerintah Jepang kini harus mengkaji ulang strategi pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini. Awalnya kunjungan penonton asing diharapkan bisa mulai mendongkrak kembali perekonomian Negeri Sakura yang kendor selama pandemi.
Baca Juga: Vaksinasi di Jepang terhambat karena kekurangan jarum suntik
Pada bulan April nanti, semua lembaga yang terlibat akan melakukan pertemuan kembali untuk membahas berapa banyak jumlah penonton yang boleh datang ke tempat pertandingan yang telah ditentukan.
Olimpiade akan berlangsung antara 23 Juli dan 8 Agustus, diikuti oleh Paralimpiade dari 24 Agustus hingga 5 September.
Akan mengurangi pemasukan secara signifikan
Penundaan Olimpiade Tokyo selama satu tahun telah menyebabkan pembengkakan biaya menjadi sekitar ¥ 1,64 triliun. Panita mengharapkan untuk menghasilkan ¥ 90 miliar dari penjualan tiket.
Panitia juga harus memikirkan proses pengembalian uang tiket penonton asing yang telah dibeli sebelumnya. Mereka juga harus segera mempertimbangkan apakah penonton yang asing yang merupakan bagian dari sponsor boleh hadir.
Baca Juga: Moon Jae-in menilai Olimpiade Tokyo bisa perbaiki hubungan diplomasi dengan Jepang
Awalnya panitia memperkirakan ada sekitar 1 juta penonton dari luar negeri akan datang ke Jepang selama penyelenggaraan. Saat ini sudah ada sekitar 4,45 juta tiket yang terjual, dan sekitar 810.000 di antaranya batal dan meminta pengembalian uang.
Sebelumnya, pada bulan Desember pemerintah mengatakan dalam laporan sementara bahwa penonton luar negeri dapat menggunakan transportasi umum dan dibebaskan dari persyaratan karantina 14 hari jika mereka berasal dari negara dengan jumlah kasus Covid-19 yang relatif sedikit.
"Kami sangat ingin orang-orang dari seluruh dunia datang ke stadion, tapi itu hanya terjadi jika kami siap dan situasi medis di Jepang dalam keadaan sempurna. Jika tidak, itu akan menyebabkan banyak masalah," ungkap Seiko Hashimoto, presiden panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.
Panitia diharapkan segera mengumumkan keputusan akhir tentang kehadiran penonton luar negeri sebelum estafet obor Olimpiade dimulai pada 25 Maret.
Upacara pembukaan estafet nantinya juga akan diadakan tanpa penonton, tentunya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Selanjutnya: Jepang diprediksi akan capai herd immunity Covid-19 pada bulan Oktober mendatang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News