kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jenderal Li Shangfu Menghilang, Ini Dugaan Kasus yang Membelitnya


Senin, 18 September 2023 / 10:25 WIB
Jenderal Li Shangfu Menghilang, Ini Dugaan Kasus yang Membelitnya

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pada pertengahan Agustus, ia bertemu dengan para pejabat tinggi di Rusia dan Belarusia, sebuah bentuk dukungan bagi negara-negara yang secara diplomatik diisolasi oleh Barat setelah invasi Moskow ke Ukraina.

Li terakhir terlihat di Beijing pada 29 Agustus untuk menyampaikan pidato utama di sebuah forum keamanan dengan negara-negara Afrika.

Riwayatnya sebagai seorang teknokrat - dia adalah seorang insinyur kedirgantaraan yang bekerja pada program satelit Tiongkok - sangat membantu dalam upaya memenuhi tujuan Xi untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), demikian ungkap para ahli.

"Latar belakang operasional dan teknologi dari menteri pertahanan China berikutnya sangat relevan, mengingat PLA bertujuan untuk menjadi militer kelas dunia pada tahun 2049," kata Dr James Char, seorang pakar keamanan di S. Rajaratnam School of International Studies Singapura.

Pada tahun 2016, Jenderal Li diangkat sebagai wakil komandan Pasukan Pendukung Strategis PLA yang masih muda, sebuah kelompok elit yang ditugaskan untuk mempercepat pengembangan kemampuan ruang angkasa dan perang siber China.

Dia kemudian ditunjuk sebagai kepala Departemen Pengembangan Peralatan CMC. Dia dijatuhi sanksi atas pembelian 10 pesawat tempur Su-35 Rusia pada tahun 2017 dan peralatan yang terkait dengan sistem rudal permukaan-ke-udara S-400.

Baca Juga: Peringatan Menhan Taiwan: Militer China Bisa Masuk Secara Tiba-Tiba pada Tahun Ini

Terlepas dari ketidakpastian ketidakhadiran Jenderal Li, para analis mengatakan bahwa mungkin China tidak akan kesulitan memilih pejabat militer senior yang dapat menggantikan peran Li sebagai menteri pertahanan.

Pertanyaan yang lebih besar adalah prioritas apa yang akan terus ditempatkan Beijing pada diplomasi militer Tiongkok di tengah ketegangan regional yang sedang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×