kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jenderal Korea Selatan Pimpin Latihan Gabungan Bersama Pasukan AS


Kamis, 25 Agustus 2022 / 05:15 WIB
Jenderal Korea Selatan Pimpin Latihan Gabungan Bersama Pasukan AS

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Untuk pertama kalinya seorang Jenderal Militer Korea Selatan (Korsel) memimpin latihan gabungan tahunan dengan pasukan Amerika Serikat (AS). Hal itu dikatakan Militer AS pada Rabu (24/8).

Peristiwa ini merupakan sebuah langkah menuju tujuan Seoul, yang telah lama tertunda, untuk mendapatkan komando pasukan sekutu jika perang terjadi.

Latihan militer gabungan terbesar dalam beberapa tahun ini dimulai pada Senin, yang dikenal dengan sebutan Ulchi Feedom Shield. Tujuan latihan militer gabungan ini untuk memperkuat kesiapan merespons uji coba senjata potensial dari Korea Utara.

"Latihan tersebut, termasuk dalam latihan simulasi komputer, berorientasi pertahanan selama 11 hari untuk meningkatkan kesiapan sekutu," kata pasukan AS Korea (USFK) dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Korea Selatan dan AS Memulai Latihan Militer, di Tengah Serangan Balasan Korea Utara

Jenderal Angkatan Darat AS, Paul LaCamera, yang memimpin USFK, Komando Pasukan Gabungan AS-Korea Selatan (CFC), dan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), bertukar posisi dengan wakilnya, Jenderal dari Korea Selatan Ahn Byung- seok.

LaCamera mengatakan, pergantian posisi ini didasarkan pada rencana komando masa depan yang digariskan sekretaris pertahanan AS dan Korea Selatan tahun lalu.

"Ini penting karena, untuk pertama kalinya, wakil komandan CFC akan memimpin sebagai komandan CFC masa depan," ujar LaCamera.

Baca Juga: Abaikan Respons Korut, AS dan Korsel Resmi Memulai Latihan Militer Gabungan

Sejak Perang Korea 1950-1953, militer AS telah mempertahankan otoritas untuk mengendalikan ratusan ribu pasukan Korea Selatan bersama sekitar 28.500 tentara AS yang ditempatkan di negara itu jika perang lain pecah.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengatakan Korea Selatan tidak siap untuk mengambil kendali operasional pasukan gabungan itu saat ini.

Yoon menyebutkan kebutuhan akan kemampuan pengawasan dan pengintaian yang lebih besar, jadi salah satu alasannya.

Baca Juga: Pasukan Militer China Bergerak ke Rusia, Ada Apa?

Menteri Pertahanan Korsel, Lee Jong-sup berpartisipasi dalam latihan hari Rabu, yang dikatakan kementerian itu bertujuan untuk mencegah dan menanggapi ancaman nuklir dan senjata pemusnah massal (WMD) Korea Utara dengan lebih baik.

Korea Utara telah mengkritik latihan bersama sebagai latihan untuk invasi, menyebutnya sebagai "kebijakan bermusuhan" yang membuktikan Washington dan Seoul benar-benar tidak tertarik pada diplomasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×