kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Inilah kisaran harga vaksin corona buatan Moderna, Sinovac dan Pfizer


Senin, 23 November 2020 / 12:05 WIB
Inilah kisaran harga vaksin corona buatan Moderna, Sinovac dan Pfizer

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sejumlah negara bersiap melakukan penyuntikan vaksin corona. Berapa harga vaksin corona?

Para ahli dan perusahaan farmasi di berbagai dunia berupaya membuat vaksin virus corona sebagai upaya mengakhiri pandemi yang terjadi. Pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Vaksin harus melalui uji klinis tiga tahap, kemudian mendapatkan persetujuan setelah terbukti aman dan efektif. Sejauh ini, beberapa vaksin corona yang dikembangkan sejumlah perusahaan menunjukkan hasil cukup baik dalam uji coba klinis fase 3.

Bahkan, calon vaksin corona tersebut diklaim keefektifannya mencapai lebih dari 90 persen. Setiap perusahaan mempunyai kisaran harga jual untuk masing-masing calon vaksin corona buatannya.

Baca juga: Promo Honda, harga Motor Beat November 2020 diskon Rp 1,3 juta

Berikut harga yang akan dipatok untuk tiga vaksin corona yang tengah menjalani uji klinis tahap 3:

1. Vaksin corona dari Moderna

Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna, bekerja sama dengan National Institutes of Health mengembangkan vaksin corona, dengan nama mRNA-1273. Dilansir CNA, Minggu (22/11/2020), harga vaksin dibanderol perusahaan antara 25 hingga 37 dollar AS atau setara Rp 354.125 hingga Rp 524.105 per dosisnya.

Sebelumnya, berdasarkan data sementara uji klinis tahap akhir, vaksin corona buatan Moderna diklaim mempunyai efektivitas mencapai 94,5 persen. Vaksin corona ini bergantung pada penyuntikan potongan materi genetik virus, mRNA ke dalam sel manusia. Vaksin corona dari Moderna diberikan dalam dua dosis, selang waktu empat minggu.

2. Vaksin corona dari Sinovac

Dikabarkan Reuters, 16 Oktober 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Kota Jiaxing Timur mengatakan dua dosis kandidat vaksin CoronaVac diperkirakan akan menelan biaya 200 yuan atau setara Rp 421.408,75 per dosis. Adapun, vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi telah dimulai.

Ratusan ribu orang telah diberi vaksin eksperimental dalam uji coba tahap akhir, sebagai bagian dari program inukulasi darurat pada Juli 2020. Vaksin CoronaVac disebut mampu memicu respons imun yang cepat, tapi menghasilkan tingkat antibodi lebih rendah daripada orang yang telah pulih dari infeksi Covid-19.

Namun, otoritas China belum merilis rincian harga secara resmi vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan Sinovac Biotech. Sementara itu, Bio Farma Indonesia telah mencapai kesepakatan untuk setidaknya membeli 40 juta dosis dari Sinovac, dengan biaya sekitar Rp 200.000 per dosis.

Baca juga: Di G20, Indonesia negara peringkat paling rendah penuhi komitmen

3. Vaksin corona dari Pfizer dan BioNTech

Pfizer Inc yang bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, telah setuju memasok 100 juta dosis ke Amerika Serikat. Harga yang disepakati adalah 39 dollar AS atau setara Rp 552.435 untuk dua suntikan. Artinya, per dosis vaksin Pfizer dihargai sekitar 19,50 dollar AS atau setara Rp 276.217, dengan opsi memasok 500 juta dosis di bawah ketentuan baru.

Dilansir New York Times, Pfizer dan BioNTech mengembangkan vaksin yang dinamai BNT162b2, dengan menggunakan m-RNA. Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin yang dikembangkannya 95 persen efektif dan tidak memiliki efek samping serius. Data menunjukkan vaksin tersebut dapat mencegah Covid-19 yang ringan dan parah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kisaran Harga 3 Kandidat Vaksin Covid-19 yang Sedang Uji Coba Fase 3",


Penulis : Mela Arnani
Editor : Jihad Akbar

Selanjutnya: Berapa lama tubuh kebal virus corona setelah sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×