kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini upaya Ultrajaya Milk (ULTJ) memperkuat bisnisnya di tahun 2021


Sabtu, 27 Maret 2021 / 12:40 WIB
Ini upaya Ultrajaya Milk (ULTJ) memperkuat bisnisnya di tahun 2021

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen susu Ultra High Temperature (UHT), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) terus berupaya memperkuat bisnisnya memasuki tahun 2021. Salah satunya, Perusahaan ini memulai pembangunan fasilitas produksi baru yang lebih modern dan otomatis.

Public Relations ULTJ Muhammad Muthassawar menyampaikan, fasilitas produksi baru tersebut meliputi pembangunan pabrik dan gudang yang saat ini sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Proyek ini pun merupakan bagian dari upaya ULTJ untuk meningkatkan kapasitas produksi dan gudang yang berada di Bandung.

“Rencananya akan mulai beroperasi di tahun 2022 bersama dengan kegiatan produksi pabrik di Bandung,” kata sosok yang akrab disapa Azwar tersebut, Kamis (25/3).

Baca Juga: Ultra Jaya Milk & Trading Company (ULTJ) Masih Pimpin Pasar Susu UHT

Sayangnya, ia tidak membeberkan besaran nilai investasi yang dibutuhkan ULTJ untuk melaksanakan pembangunan fasilitas produksi baru tersebut. Yang terang, pihak ULTJ tak hanya berinvestasi pada infrastruktur fasilitas tersebut, melainkan juga termasuk penyediaan lahan seluas 20 hektare (Ha) yang sudah dilakukan pada tahun sebelumnya.

ULTJ tak hanya fokus pada pembangunan fasilitas produksi baru. Perusahaan ini juga melakukan ekspansi operasional peternakan produk susu untuk menjamin sumber pasokan. Dalam hal ini, ULTJ mengembangkan peternakan sapi perah dengan skema joint venture (JV) dengan PT Karya Putrajaya Persada di Sumatera.

Azwar menyebut, saat ini peternakan sapi yang dikelola ULTJ di Sumatera berisi 1.700 ekor sapi perah. Dengan adanya ekspansi tersebut, maka jumlah sapi perah ULTJ di sana akan terus berkembang biak menjadi 2.500 ekor di tahun 2021 dan berlanjut menjadi 6.000 ekor di masa-masa mendatang.

“Ketersediaan sapi perah ini bersama dengan peternakan sapi kami di Pangalengan diharapkan membantu ketersediaan pasokan bahan baku susu sapi Ultrajaya,” ungkap dia.

Lebih lanjut, secara umum Manajemen ULTJ yakin mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa susu cair UHT di Indonesia. Berdasarkan materi paparan publik bulan Desember 2020 lalu, ULTJ menempati posisi pertama pangsa pasar susu cair UHT sebesar 39,3%.

Azwar bilang, pihaknya sudah memperhitungkan dampak pandemi Covid-19 terhadap kelangsungan bisnis ULTJ. Dalam hal ini, seiring adanya pandemi, kegiatan bekerja dan belajar lebih sering dilakukan di rumah dan jam buka toko lebih terbatas. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk, termasuk susu.

Dia pun menilai, konsumsi susu full cream, khususnya kemasan satu liter menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan varian dan ukuran kemasan susu lainnya.

Sejauh ini, ULTJ menawarkan berbagai produk dengan berbagai rasa dan target konsumen. Di antaranya merek Ultra Milk untuk dewasa dan anak, Ultra Low Fat Hi Cal untuk konsumen yang peduli kesehatan, Ultra Mimi untuk anak-anak, dan susu kental manis. Hingga kuartal III-2020 lalu, segmen produk susu mencatatkan penjualan sebesar US$ 3,26 triliun atau 73,2% dari total penjualan bersih ULTJ.

Sayangnya, Azwar enggan mengungkapkan secara rinci target penjualan susu ULTJ maupun target total pendapatan atau laba bersih perusahaan tersebut pada tahun ini. Hal tersebut tak lepas dari masih adanya ketidakpastian di masa pandemi Covid-19 sehingga menyulitkan perusahaan untuk memproyeksikan kinerja dan kondisi pasar.

“Namun, kami tetap optimistis setelah vaksinasi selesai, kondisi pasar akan kembali normal,” tutup dia.

Dalam catatan Kontan, total pendapatan bersih ULTJ turun 2,9% (yoy) menjadi Rp 4,45 triliun per kuartal III-2020. Di sisi lain, laba bersih ULTJ naik 19,5% (yoy) menjadi Rp 973,71 miliar.

Selanjutnya: Pendapatan turun, ini upaya Ultrajaya (ULTJ) mempertahankan margin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×