Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Lebih lanjut, secara umum Manajemen ULTJ yakin mampu mempertahankan posisi sebagai pemimpin pangsa susu cair UHT di Indonesia. Berdasarkan materi paparan publik bulan Desember 2020 lalu, ULTJ menempati posisi pertama pangsa pasar susu cair UHT sebesar 39,3%.
Azwar bilang, pihaknya sudah memperhitungkan dampak pandemi Covid-19 terhadap kelangsungan bisnis ULTJ. Dalam hal ini, seiring adanya pandemi, kegiatan bekerja dan belajar lebih sering dilakukan di rumah dan jam buka toko lebih terbatas. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi suatu produk, termasuk susu.
Dia pun menilai, konsumsi susu full cream, khususnya kemasan satu liter menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan varian dan ukuran kemasan susu lainnya.
Sejauh ini, ULTJ menawarkan berbagai produk dengan berbagai rasa dan target konsumen. Di antaranya merek Ultra Milk untuk dewasa dan anak, Ultra Low Fat Hi Cal untuk konsumen yang peduli kesehatan, Ultra Mimi untuk anak-anak, dan susu kental manis. Hingga kuartal III-2020 lalu, segmen produk susu mencatatkan penjualan sebesar US$ 3,26 triliun atau 73,2% dari total penjualan bersih ULTJ.
Sayangnya, Azwar enggan mengungkapkan secara rinci target penjualan susu ULTJ maupun target total pendapatan atau laba bersih perusahaan tersebut pada tahun ini. Hal tersebut tak lepas dari masih adanya ketidakpastian di masa pandemi Covid-19 sehingga menyulitkan perusahaan untuk memproyeksikan kinerja dan kondisi pasar.
“Namun, kami tetap optimistis setelah vaksinasi selesai, kondisi pasar akan kembali normal,” tutup dia.
Dalam catatan Kontan, total pendapatan bersih ULTJ turun 2,9% (yoy) menjadi Rp 4,45 triliun per kuartal III-2020. Di sisi lain, laba bersih ULTJ naik 19,5% (yoy) menjadi Rp 973,71 miliar.
Selanjutnya: Pendapatan turun, ini upaya Ultrajaya (ULTJ) mempertahankan margin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News