kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini strategi Mendag menghadapi dinamika sektor perdagangan


Kamis, 04 Maret 2021 / 17:40 WIB
Ini strategi Mendag menghadapi dinamika sektor perdagangan

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

"Selain itu  Kemendag juga akan mengembangkan berbagai program lainnya dengan mendukung UMKM lebih berdaya saing dengan berkolaborasi secara sinergis dengan kementerian lembaga, BUMN, kementerian daerah, Kadin dan swasta," ujar Lutfi.

Dalam kesempatan tersebut, Lutfi pun melaporkan kinerja perdagangan nasional pada 2020. Menurutnya, secara umum kinerja sektor perdagangan besar dan eceran mengalami pelemahan. Meski begitu, sektor perdagangan disebut masih mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 1.995,4 triliun atau setara 12,93% terhadap PDB.

Dia juga mengatakan,  berdasarkan pendekatan pengeluaran nilai total barang dan jasa yang diperdagangkan yang dicerminkan oleh nilai konsumsi masyarakat dalam negeri memberi kontribusi sebesar 58,97% dalam pendapatan nasional, ditambah dengan kontribusi ekspor barang dan jasa sebesar 17,17% dan impor sebesar 16,2%.

Menurutnya, meski adanya pandemi Covid-19, Indonesia masih mencatat surplus sebesar US$ 21,7 miliar. Dia juga menyebut bahwa 81,2% dari total ekspor Indonesia dalam bentuk barang industri primer dan produk manufaktur.

"Ini menunjukkan  transformasi nyata bahwa Indonesia telah menjadi kekuatan industri dan tidak lagi hanya mengekspor barang mentah dan barang setengah jadi," ujarnya.

Lebih lanjut, Lutfi juga menyebut bahwa ekspor Indonesia ke sejumlah kawasan tradisional dan non tradisional masih menunjukkan pertumbuhan. Misalnya ke Eropa Barat naik 17,07%, ke Amerika Utara naik 3,52%, ke Asia Timur naik 4,01%, Eropa Timur naik 9,99% dan ke Afrika Timur naik 8,09%.

Sementara itu, terkait dengan kinerja perdagangan domestik, Lutfi menyebut bahwa stabilitas bahan pokok tetap terjaga, dimana inflasi bahan pangan yang bergejolak sebesar 3,62%. Meski begitu, Lutfi mengakui bahwa perdagangan retail yang didominasi oleh UMKM dan sektor informasi mengalami tekanan yang cukup berat akibat pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Upaya Kemendag hubungkan berbagai stakeholders dalam pembinaan UMKM diapresiasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×