kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Rencana Bisnis PLTA Arkora Hydro dalam 8 Tahun Mendatang


Kamis, 31 Maret 2022 / 08:00 WIB
Ini Rencana Bisnis PLTA Arkora Hydro dalam 8 Tahun Mendatang

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Sampai dengan Februari 2022 perkembangan pembangunan PLTA Sulawesi Tengah-2 ini sudah mencapai 50% dan ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada Maret 2023 mendatang. Adapun, pihaknya sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) dengan PLN pada November 2020 hingga 25 tahun ke depan.

Kabar terhangat, sejalan dengan isu prioritas Presidensi G20 yaitu agenda transisi energi, pada awal Maret 2022 PLN menandatangani kesepakatan jual-beli listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) Kukusan-2 berkapasitas 5,4 MW di Lampung milik Arkora Energi Baru. Targetnya PLTM ini akan beroperasi komersial pada kuartal IV 2024.

Pembelian listrik dari PLTM Kukusan 2 akan dilakukan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung. Aldo menjelaskan, penandatanganan PPA ini merupakan komitmen jangka panjang Arkora Hydro untuk terus membangun pembangkit listrik tenaga air.

Aldo berharap, dalam waktu dekat pihaknya bisa mengembangkan proyek-proyek yang sudah ada di dalam pipeline untuk membantu meningkatkan rasio listrik energi bersih.

"Kami punya site yang sudah masuk ke list PLN yang merupakan rencana jangka panjang. Site-nya berada di Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, dan dalam waktu dekat kami akan masuk ke Kalimantan," ujarnya.

Tak heran, jika Aldo optimistis bahwa dalam jangka waktu 4 tahun ke depan, Arkora Hydro dapat mengoperasikan pembangkit hidro hingga 100 MW hingga 125 MW. Adapun pada 7-8 tahun yang akan datang, kapasitasnya akan terus bertambah hingga menjadi 160 MW sampai 200 MW.

Baca Juga: PLN Kantongi Modal US$ 380 Juta untuk Bangun PLTA Upper Cisokan

Sebagai informasi saja, selama ini proyek Arkora Hydro didukung oleh konsorsium keuangan ternama dan lembaga multilateral yang diakui secara global, yaitu Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

IIF merupakan anak Perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC) dan Asian Development Bank (ADB), KfW Development Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Arkora berharap proyek PLTA/M Kukusan 2 Lampung juga bisa didukung oleh konsorsium pendanaan yang sama.

Selain mengembangkan PLTA, Arkora Hydro juga melakukan diversifikasi usaha ke pembangkit surya yang dijalankan PT Arkora Tenaga Matahari.

Melansir materi paparannya, ada beberapa proyek dalam pipeline yang sedang dalam tahap pengembangan yakni pemasangan solar panel di sekolah dengan kapasitas terpasang 225 kWp, hotel (350 kWp), pusat perbelanjaan/mall (1.500 kWp), dan pabrik makanan (1.000 kWp). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×