Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan menguangkapka, ada lima komoditi yang mengalami kenaikan harga per 25 Maret 2022. Komoditi pangan tersebut ialah kedelai, minyak goreng, telur ayam ras, cabai dan bawang putih.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyampaikan, berdasarkan data harga kedelai rata-rata nasional saat ini Rp13.800 per kilogram atau naik 3,76% dibandingkan bulan lalu Rp 13.300 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai akan berdampak pada harga tahu tempe di tingkat konsumen khususnya menjelang puasa dan lebaran tahun 2022. Harga kedelai juga diperkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga pertengahan tahun 2022.
Adapun upaya mitigasi dari kenaikan harga kedelai ialah, pemberian program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat pengrajin tempe tahu sebesar Rp 1.000 per kg dengan sumber anggaran cadangan stabilitas harga pangan (CSHP). Kemudian Bulog akan menyalurkan kedelai dengan jumlah maksimal 200.000 ton per bulan selama 4 bulan dan akan dievaluasi setiap bulan.
Adapun sasaran penerima bantuan penggantian selisih harga kedelai adalah anggota KOPTI sesuai data dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Pastikan Pasokan Kebutuhan Pangan Ramadhan dan Lebaran Aman
"Stok kedelai 280.000 ton dengan ketahanan 1,4 bulan," tulis Oke kepada Kontan.co.id, Senin (28/3).
Selanjutnya minyak goreng, pasca pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan pasokan minyak goreng kemasan tersedia dalam jumlah yang cukup, namun harganya diakui masih cukup tinggi.
Pasalnya berdasarkan data dari GIMNI dan juga Bulog stok indikatif minyak goreng saat ini ada di angka 628,58 ribu ton dengan kebutuhan per bulannya 422.000 ton atau memiliki ketahanan stok 1,49 bulan.
Berdasarkan data Kemendag saat ini harga minyak goreng rata-rata nasional untuk curah Rp 18.300 liter atau naik 15,82% dibandingkan bulan lalu.
Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana saat ini rata-rata nasional mencapai Rp 22.600 per liter atau 39,51% lebih tinggi dibandingkan bulan lalu. Sama seperti curah dan kemasan sederhana, minyak goreng kemasan premium juga mengalami kenaikan 46,82% dibandingkan bulan lalu kini menjadi Rp 25.400.
Kemudian untuk telur ayam ras, stok indikatif berdasarkan data dari Kementerian Pertanian terdapat stok 434,763 ribu ton dengan kemampuan ketahanan 1,1 bulan. Saat ini harga telur ayam ras di rata-rata nasional ialah Rp 25.600 per kg naik 4,49% dibandingkan periode sama bulan lalu.
Tindak lanjut dari kenaikan harga rata-rata telur ayam ras ialah koordinasi dengan Kementerian Sosial serta Kementerian dan Lembaga terkait agar pelaksanaan bantuan pangan non tunai (BPNT) dilakukan setiap bulan dan tidak dirapel pada saat periode puasa-lebaran tahun ini. Hal tersebut agar tidak terjadi gejolak harga seperti yang terjadi pada periode natal dan tahun baru tahun lalu.
Sedangkan untuk komoditi pangan cabai saat ini harga acara nasional untuk cabai merah keriting Rp 49.500 per kilogram atau naik 10,9% dibandingkan bulan lalu. Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah besar, saat ini harga rata-rata eceran secara nasional ialah Rp 51.400 per kilogram atau naik 16,03% dibandingkan bulan lalu.
"Cabai rawit merah harga rata-rata eceran nasional Rp 64.500, bulan lalu Rp 60.200 artinya naik 7,4% dibandingkan bulan lalu," imbuhnya.
Berdasarkan data Kemendag yang diperoleh KONTAN, pasokan indikatif rata-rata seminggu terakhir komoditi pangan cabai di 20 Pasar Induk ialah 368,91 ton per hari atau 4,43% di bawah pasokan normal yaitu 386 ton.
Baca Juga: Sudah Langka, Harga Minyak Goreng Curah Meroket Rp 22.000 Per Liter
Sebagai upaya mitigasi kenaikan harga cabai, Kemendag telah bekerja sama dengan Perhutani untuk menyediakan lahan seluas kurang lebih 200 hektar sebagai penyangga komoditas cabai di wilayah Jabodetabek sebagai langkah konkrit untuk upaya stabilisasi harga cabai.
Untuk komoditas bawang putih upaya mitigasi yang dilakukan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan ialah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal perdagangan luar negeri terkait percepatan pemasukan bawang putih impor menghadapi Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN).
Sebagai informasi, stok awal bulan Maret 2022 untuk komoditi pangan bawang putih berdasarkan data Pusbarindo ialah 48.500 ton dengan ketahanan 1,2 bulan. Kemudian stok dan pasokan indikatif rata-rata seminggu terakhir hasil pantauan Kemendag di 17 pasar induk ialah 219,36 ton atau 9,17% di bawah pasokan normal 241,50 ton.
Kementerian Perdagangan memperkirakan kebutuhan bawang putih pada bulan puasa meningkat menjadi 55.000 ton dari kebutuhan rata-rata bulanan 40.000 ton, sementara saat lebaran kebutuhan melonjak menjadi 60.000 ton.
Sementara itu, harga bawang putih kating saat ini Rp 32.300 per kilogram naik 5,56% dibandingkan bulan lalu Rp 30.600 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata nasional bang putih honan Rp 30.700 atau naik 4,78% dibandingkan bulan lalu yaitu Rp 29.300 per kilogram
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News