kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini komoditas yang akan menjadi fokus pengembangan dari PTPN III holding tahun ini


Selasa, 02 Februari 2021 / 10:50 WIB
Ini komoditas yang akan menjadi fokus pengembangan dari PTPN III holding tahun ini

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

Menurut Ghani, perbaikan kinerja keuangan akan menjadi kunci penting keberhasilan transformasi bisnis karena bisa memastikan keberlanjutan PTPN Group ke depannya. Sementara itu, jika melihat di tahun 2020 dengan kenaikan EBITDA sekitar Rp 6,5 triliun, PTPN III tidak lagi menggunakan dana bank untuk melakukan investasi. 

“Sejak tahun 2020 PTPN tidak lagi menggunakan dana bank untuk investasi, kita menggunakan dana sendiri. Karena apabila perusahaan dikelola dengan benar maka tidak ada istilahnya PTPN itu rugi dan mestinya harus untung,” ujar Ghani. 

Sehingga, dengan adanya keuntungan korporasi tentunya dapat digunakan untuk melakukan dividen, cadangan modal untuk aksi korporasi serta untuk melakukan investasi. 

“Untuk rencana-rencana bisnis ke depan kita akan menggunakan dana sendiri. Adapun untuk dana pemerintah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 4 triliun ini akan digunakan untuk memperkuat komoditi gula,” imbuhnya. 

Ia mengatakan, komoditas gula menjadi fokus utama PTPN III dalam lima tahun ke depan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan meningkatkan produktivitas gula di dalam negeri. 

Berdasarkan catatan Kontan, saat ini areal kebun tebu PTPN mencapai 55.000 hektare. Adapun hingga lima tahun ke depan targetnya PTPN bisa meluaskan areal budidaya menjadi 2 kali lipat. Ghani juga bilang, perseroan akan memperluas lahan industri gula dengan cara kebun-kebun karet PTPN di Jawa yang akan di konversi, membantu masyarakat untuk menanam dan mengelola bibit tebu hingga pemberian kredit pada petani-petani. 

“kita akan concern dengan memperkuat industri gula maka ketergantungan impor tentu akan berkurang, dan tingkat konsumen bisa dikendalikan,” tutupnya. 

Selanjutnya: Ini daftar 7 BUMN terbesar Indonesia dari sisi aset

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×