Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Belgorod, kapal selam bertenaga nuklir Proyek 09852 Rusia, telah kembali usai melakukan uji coba laut perdana, sumber di industri pembuatan kapal selam mengatakan kepada TASS pada Senin (26 Juli).
“Pada 24 Juli, kapal selam bertenaga nuklir Belgorod kembali dari penempatan pertamanya ke Laut Putih untuk uji coba pembuat kapal selam. Uji coba kedua di laut dijadwalkan untuk beberapa hari mendatang,” kata sumber itu.
Kapal selam tujuan khusus Belgorod akan beralih ke uji coba negara setelah uji coba laut pembuat kapal selam selesai. Targetnya, pada akhir 2021, kapal selam itu akan bergabung denga Angkatan Laut Rusia.
Sumber TASS yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menyebutkan, kapal selam bertenaga nuklir Belgorod akan beroperasi di Samudra Pasifik setelah uji coba negara rampung dan bergabung di Angkatan Laut Rusia.
Baca Juga: Rusia siap kirim 11 jet tempur Su-35 ke Indonesia, begini kemampuannya
Kapal selam Project 09852 bakal menjadi kapal induk pertama untuk drone bawah air bersenjata nuklir Poseidon.
Rusia membuat Poseidon, drone berbentuk seperti torpedo raksasa, untuk membawa hulu ledak nuklir seberat hingga dua megaton. Analis senjata menyebutnya sebagai "senjata nuklir hari kiamat".
Menciptakan gelombang tsunami
Mendapat dukungan reaktor nuklir kecil, Poseidon memiliki jangkauan 10.000 kilometer untuk mengarungi lautan dunia. Meluncur dari Laut Barents atau perairan lain di Kutub Utara, drone bawah air tersebut bisa melintasi Atlantik Utara.
Jika diledakkan di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS), hulu ledak nuklir yang Poseidon bawa bisa menciptakan gelombang tsunami setinggi puluhan meter di samping kerusakan yang disebabkan oleh ledakan nuklir itu sendiri.
Baca Juga: Hanya hitungan menit, rudal hipersonik Tsirkon Rusia hantam target sejauh 350 km
Maret 2019, Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi keberadaan drone bawah air raksasa. Poseidon adalah salah satu dari enam senjata nuklir strategis baru negeri beruang merah.
Putin mengungkapkan, Poseidon dilengkapi dengan muatan konvensional dan nuklir serta bisa menghancurkan fasilitas infrastruktur musuh, kapal induk, dan target lainnya.
Pada Juli 2019, Departemen Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan fasilitas tempat drone itu dirakit, dan sebuah film animasi yang menunjukkan bagaimana drone digunakan dalam situasi perang yang sebenarnya.
Dengan kemampuan Poseidon yang bisa menyelam dalam, Rusia dapat melawan sistem pertahanan rudal AS dan memastikan pencegahan dengan kemampuan serangan kedua.
Rencananya, Rusia mengerahkan 16 drone Poseidon pada gugus tugas tempur Armada Utara. Dua kapal selam tujuan khusus, Belgorod dan Khabarovsk, akan membawa Poseidon.
Selanjutnya: Admiral Gorshkov, fregat canggih Rusia penguji coba rudal hipersonik Tsirkon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News