Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DJI mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya selalu dengan ketat mematuhi dan menegakkan hukum dan peraturan negara atau wilayah tempatnya beroperasi, termasuk persyaratan peraturan kontrol ekspor China.
"Kami tidak pernah merancang dan memproduksi produk dan peralatan untuk penggunaan militer, kami juga tidak pernah memasarkan atau menjual produk kami untuk digunakan dalam konflik militer atau perang di negara mana pun," tambah produsen drone itu.
Perusahaan Jerman pada Maret 2022 menuduh DJI membocorkan data tentang posisi militer Ukraina ke Rusia, yang ditolak perusahaan sebagai tudingan yang benar-benar salah.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pada bulan April tahun ini bahwa media AS dan Barat menyebarkan "tuduhan tidak berdasar" bahwa mereka mengekspor drone ke medan perang di Ukraina. Mereka menambahkan laporan tersebut adalah upaya untuk "menodai" perusahaan China dan akan terus memperkuat kontrol ekspor pada drone.
Pembatasan ekspor drone terjadi setelah China mengumumkan kontrol ekspor pada beberapa logam yang banyak digunakan dalam pembuatan chip bulan lalu, menyusul langkah Amerika Serikat untuk membatasi akses China ke teknologi utama, seperti peralatan pembuat chip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News