kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Alasan Mengapa Singapura dan 3 Negara Lainnya Daftarkan Kebaya ke UNESCO


Sabtu, 26 November 2022 / 12:51 WIB
Ini Alasan Mengapa Singapura dan 3 Negara Lainnya Daftarkan Kebaya ke UNESCO
ILUSTRASI. Singapura, bersama dengan Brunei, Malaysia, dan Thailand, akan mendaftarkan kebaya ke UNESCO. Dok. andria dwindrawati

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Menurut NHB, Singapura mengadakan enam diskusi kelompok fokus pada Agustus dan Oktober tahun ini untuk mencari pandangan dan informasi yang berkaitan dengan signifikansi sosial dan budaya kebaya bagi komunitas terkait, serta nominasi multinasional.

Dihadiri oleh 48 peserta yang terdiri dari praktisi budayawan, perwakilan asosiasi budayawan dan peneliti yang terlibat dalam pembuatan dan pemakaian kebaya. Dewan menambahkan bahwa semua peserta menyatakan dukungan mereka untuk nominasi multinasional.

NHB mengatakan bahwa dari 1 November hingga 3 November, pengurus dan beberapa perwakilan masyarakat dari Singapura menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Malaysia di Port Dickson, Negeri Sembilan sebagai bagian dari upaya persiapan pencalonan. Perwakilan masyarakat dan pemerintah dari negara lain juga mengikuti lokakarya tersebut.

Baca Juga: Mengenakan Kebaya Merah, Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol

Untuk membangkitkan kesadaran akan upaya pencalonan kebaya, NHB juga akan menyelenggarakan inisiatif penjangkauan publik dari Januari 2023 hingga Maret 2023.

NHB menyebutkan, keempat negara peserta menargetkan untuk mengajukan nominasi kebaya ke UNESCO pada Maret 2023.

Hasil nominasi diharapkan akan diumumkan pada akhir 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×