Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
Asal tahu saja, sejak insentif PPN DTP diberlakukan pemerintah pada Maret lalu, CTRA mampu meraih marketing sales sebesar Rp 300 miliar. Dengan asumsi retata marketing sales stabil di angka Rp 300 miliar per bulan, maka CTRA bisa meraih hingga Rp 1 triliun sampai bulan Mei.
Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD) Theresia Rustandi juga mengamini insentif PPN DPT membuat penjualan rumah ready stock melonjak. Bahkan, memberikan dampak psikologis kepada konsumen sehingga meningkatkan minat pembelian properti yang masih dipesan (inden).
Menurutnya, kondisi ini berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor properti yang bisa menggerakkan 175 industri ikutan. Untuk itu, DILD mendukung adanya perpanjangan periode insentif PPN DTP.
Baca Juga: Pengamat Coldwell sebut subsidi PPN signifikan meningkatkan penjualan properti
"Penjualan inden pun jadi terdampak secara positif. Ini menjadi salah satu pertimbangan kenapa diusulkan agar insentif PPN DTP bisa diperpanjang dan diperluas ke properti inden," kata Theresia.
Dengan begitu, Theresia mengusulkan agar masa penjualan dalam insentif bisa diperpanjang sampai Desember 2021. Sedangkan masa serah terima bisa hingga September 2022.
Dari sisi harga, DILD mencatat bahwa untuk insentif PPN DTP masih didominasi oleh harga hunian kurang dari Rp 2 miliar. Dengan adanya perpanjangan periode insentif, peningkatan penjualan properti tidak hanya didominasi oleh rumah tapak, melainkan juga akan berdampak optimal bagi segmen apartemen.
"Stok apartemen developer kan cukup banyak, jadi sekalian bisa digerakkan. Apartemen kalau sekarang proses konstruksi juga diharapkan bisa selesai. Jadi yang apartemen juga bisa menikmati PPN DTP," terang Theresia.
Tak hanya CTRA dan DILD, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga sepakat agar insentif PPN DTP bisa diteruskan. Direktur MTLA Olivia Surodjo menyampaikan bahwa stimulus pemerintah dengan memberikan subsidi PPN memang membantu penjualan properti. Namun hal itu tidak berdampak signifikan terhadap penjualan MTLA yang tidak banyak memiliki stock rumah siap huni.
Baca Juga: Penjualan properti Pakuwon Jati (PWON) di bawah Rp 5 miliar meningkat sekitar 50%
"Produk ready stock yang dimiliki tidak terlalu banyak dan untuk produk inden juga waktu pembangunan sangat terbatas untuk memenuhi tenggat waktu serah terima. Kami berharap program free PPN bisa diperpanjang sampai dengan akhir tahun agar kami sempat membangun rumah stock," terang Olivia.
Dia berharap pemerintah bisa segera memberikan perpanjangan periode insentif tersebut agar MTLA bisa membangun tambahan rumah siap huni untuk persiapan penjualan hingga Desember. "Untuk perpanjangan insentif PPN sampai Desember itu untuk penjualan maupun serah terima," pungkas Olivia.
Selanjutnya: Raih penjualan Rp 300 miliar sebulan, Ciputra (CTRA) berharap insentif PPN diteruskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News