kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif mulai pulih, Indospring (INDS) yakin kinerja di 2021 tumbuh positif


Selasa, 18 Mei 2021 / 08:25 WIB
Industri otomotif mulai pulih, Indospring (INDS) yakin kinerja di 2021 tumbuh positif

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indospring Tbk (INDS) emiten produsen pegas untuk kendaraan melihat prospek bisnis yang lebih baik di tahun ini karena pulihnya industri otomotif. 

Sebagai informasi, di sepanjang 2020 penjualan otomotif nasional mengalami kontraksi di mana penjualan kendaraan roda empat turun 48,3% yoy menjadi 532.000 unit dan kendaraan roda dua mencapai 3,66 juta unit atau turun 43,6% yoy.  Adapun di sepanjang 2021 industri otomotif diperkirakan akan mengalami peningkatan penjualan mobil menjadi 750.000 unit dan sepeda motor sebanyak 4 juta hingga 4,3 juta unit. 

Direktur Indospring, Bob Budiono menjelaskan di tahun lalu, bisnis INDS mengalami penurunan karena semua industri khususnya otomotif merasakan dampak pandemi Covid-19. "Penjualan kami sebagian besar untuk kendaraan niaga seperti truk, pickup, dan lainnya. Tahun lalu, OEM turun parah semua," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (17/5).

Melansir laporan keuangan INDS di 2020, laba bersih dan penjualan INDS kompak turun. Rinciannya, penjualan neto turun 22,2% yoy menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 2,09 triliun di 2019. Adapun laba bersihnya juga susut hingga 41,4% yoy menjadi Rp 58 miliar. 

Baca Juga: Penjualan dan laba bersih Indospring (INDS) merosot sepanjang tahun 2020

Nah, di tahun ini Indospring melihat prospek bisnis yang lebih baik sehingga diharapkan bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja. Bob yakin tahun 2021 pasti akan lebih baik. Buktinya di kuartal I 2021 secara umum pasar domestik lebih baik dilihat dari penjualan kendaraan niaga yang turut membaik. 

Menurutnya selama tidak ada pembatasan mobilitas seperti PSBB atau PPKM di lokal dan lockdown di pasar tujuan negara ekspor,  kinerja INDS bisa tumbuh dibandingkan tahun lalu. "Kami akan fokus pada ekspor karena pasar domestik masih turun," kata Bob. 

Sebelumnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), manajemen Indospring memproyeksikan penjualan akan mencapai Rp 2,1 triliun atau tumbuh 31% dibandingkan penjualan 2020. Adapun untuk laba bersih, diproyeksikan mencapai Rp 97 miliar atau naik 66% yoy. 

Di sepanjang 2021, Bob mengatakan Indospring tidak menganggarkan belanja modal (capex) karena keperluan tahun ini hanya untuk perbaikan dan peremajaan mesin. "Kapasitas juga masih ada," ujarnya. 

Sebagai informasi, melansir materi paparan publik yang dirilis pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Mei 2021, saat ini Indospring mengoperasikan empat pabrik spring. Kapasitas per-tahun untuk masing-masing produk sebesar 120.000 ton pegas daun, 4,8 juta buah pegas keong panas dan 84 juta buah pegas kering dingin. Kemudian 24 juta buah valve spring dan 8,4 juta buah wire ring. 

 

Di tahun lalu total produksi INDS sebesar 60,668 ton atau 21,2% lebih rendah dibandingkan 2019 yang sebesar 76.973 ton karena adanya penurunan produksi pegas. Adapun untuk produksi non pegas tahun 2020 sebesar 61 ton. 

Melansir laporan tahunan 2020 Indospring, di sepanjang 2021  produsen pegas ini melakukan pengendalian yang ketat terhadap persediaan bahan baku flat bars yang disesuaikan dengan proyeksi penjualan seiring tetap mengantisipasi pemulihan bisnis mendatang. Upaya ini dilakukan karena adanya kecenderungan kenaikan harga baja terutama pada kuartal I 2021 akibat pasokan yang ketat dan pemulihan permintaan baja dunia. 

Masih mengintip laporan tahunan 2020, manajemen INDS mengatakan pihaknya juga melakukan pembatasan ketat terhadap pembiayaan investasi, efisiensi, biaya produksi dan biaya operasi. Indospring juga akan melakukan terobosan baru di pasar ekspor, sembari tetap mempertahankan pasar lokal serta menjajaki pengembangan pasar baru. 

Selanjutnya: 8 emiten pembagi dividen layak dilirik usai Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×