Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Protokol tersebut termasuk menjaga jarak aman antara pekerja dengan minimal satu meter, khususnya di unit produksi primer dan bagian pengepakan, persyaratan untuk memakai masker, dan menyediakan pembersih tangan dan wastafel dengan sabun di setiap fasilitas kerja.
"ITIC juga akan mengambil langkah untuk meminimalkan risiko lebih lanjut dengan mewajibkan setiap karyawannya untuk membawa makanan dan peralatan sendiri serta menyediakan makanan bergizi bagi pekerjanya, seperti multivitamin dan produk susu secara teratur," tulis manajemen ITIC dalam keterangannya, Rabu (19/5).
Baca Juga: Pendapatan turun 28,95%, Bumi Resources (BUMI) merugi US$ 338,02 juta di tahun lalu
Ke depan, ITIC masih optimistis bisa mencapai target pertumbuhan 10% untuk pendapatannya. Selain itu, ketidakpastian kondisi ekonomi yang semakin menekan pendapatan rumah tangga, tekanan yang cukup besar pada daya beli konsumen, ditambah dengan kenaikan cuka hasil tembakau juga memberi peluang bagi ITIC untuk memaksimalkan strategi penetapan harga.
Untuk sisa tahun 2021, ITIC disebutnya akan terus bekerja untuk merealisasikan strategi pertumbuhan perusahaan yang diyakini dapat tercapai pada akhir tahun.
“Kami akan tetap fokus dalam hal menjaga kualitas produk dan efisiensi operasional dengan mengedepankan sumber daya manusia yang kami miliki, yang merupakan komponen penting dalam hal realisasi pertumbuhan usaha di jangka panjang,” pungkas dia.
Selanjutnya: Galva Technologies (GLVA) targetkan penjualan naik 13,6% tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News