Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Namun, manajemen INCO tetap melakukan semua upaya agar bisa melaksanakan proyek-proyek sesuai rencana.
Pihak INCO juga memastikan tidak ada mitigasi khusus terkait produksi nikel selama perbaikan furnace berlangsung, mengingat hal tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari.
Baca Juga: Anak usaha Kencana Energi (KEEN) dapat kredit US$ 40 Juta dari Bank Mandiri
Untuk mendukung kegiatan bisnis di tahun ini, INCO menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 130 juta. Selain ditujukan untuk kegiatan perbaikan Furnace 4, INCO juga menggunakan dana belanja modalnya untuk pengembangan infrastruktur tambang dan peremajaan alat.
INCO belum mengumumkan realisasi produksi nikel hingga akhir tahun lalu. Per kuartal III-2020, produksi nikel INCO mencapai 55.792 metrik ton atau lebih tinggi 10% (yoy) dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 50.531 metrik ton.
Selanjutnya: Harga nikel dan emas melaju, Aneka Tambang (ANTM) pacu kinerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News