Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Pelaksana Harian Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA), Djoko Widajatno mengatakan kenaikan harga minyak mentah yang terjadi saat ini belum memberikan dampak yang signifikan.
"Sebenarnya terkait dampak kenaikan BBM terhadap smelter pasti perencanaan sudah disiapkan cost flexible atau biaya tertinggi untuk mengantisipasi force major atau kendala tak terduga. Yang semuanya itu ada hitungan perkapasitas dengan cost perkenaikan BBM," jelasnya saat dihubungi terpisah.
Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Berpotensi Tekan Ongkos Produksi Batubara
Kebutuhan bahan bakar minyak di industri smelter biasa digunakan untuk pembangkit listrik bertenaga diesel (PLTD). Dia mencontohkan, saat ini Antam menggantungkan kebutuhan energi dari 8 unit pembangkit bertenaga diesel yang masing-masing unitnya berkapasitas 17 MW.
Menurut Djoko, jika bahan bakar pembangkit dapat dikonversikan ke gas, biaya produksi akan relatif lebih murah. Pasalnya, 40% dari biaya produksi dihabiskan untuk kebutuhan energi. Secara teknis, Djoko menilai, langkah ini sangat memungkinan mengingat pembangkit milik Antam sudah memakai sistem dual fuel jadi tak butuh dana besar untuk memodifikasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News