Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan dan membentuk Grup GoTo. Merger tersebut disebut-sebut sebagai kolaborasi terbesar antara dua perusahaan berbasis layanan digital di Asia. Namun, aksi korporasi tersebut bukan tanpa catatan.
Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin membeberkan, secara korporasi merger tersebut menguntungkan seiring dengan kolaborasi bisnis dan supply chain yang semakin kuat, sehingga bisa semakin efektif dan efisien.
Bagi pelanggan, merger ini berpotensi memberikan banyak kemudahan, misalnya dari sisi integrasi layanan maupun keuntungan terkait harga.
Namun, Doni menekankan bahwa posisi tawar konsumen dan para mitra usaha harus diperhatikan. "Ada kecenderungan ketika produsen terlalu kuat malah membuat posisi daya tawar mitra menjadi tidak kuat. Di sinilah fungsinya regulator untuk chip in menjadi pelindung ekosistem," sebut Doni saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/5).
Baca Juga: Pengamat: IPO Gojek-Tokopedia hanyalah soal waktu
Oleh sebab itu, Doni melihat aksi merger ini perlu menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Apalagi baik Gojek maupun Tokopedia merupakan pemain utama di pasar masing-masing.
"Merger keduanya bisa mempengaruhi pasar bersangkutan baik dari sisi pricing, inventory, atau supply chain. Apalagi pemegang saham mereka ada yang beririsan," imbuh Doni.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura juga menilai merger ini memadukan dua kekuatan yang berbeda sehingga bisa menghasilkan efektivitas operasional. Alhasil merger ini dapat memberikan pelayanan yang lebih powerful dibandingkan platform sebelumnya.