Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam kini menjadi target baru bagi perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk ekspansi investasi, beralih dari China seiring ketegangan tensi geopolitik.
SpaceX, Netflix dan Boeing adalah beberapa dari perusahaan yang bergabung dalam misi bisnis terbesar menjadikan Vietnam sebagai hub baru, mengutip Reuters pada Minggu (19/3).
Lebih dari 50 perusahaan, termasuk perusahaan pertahanan, farmasi dan teknologi, akan berpartisipasi dalam misi yang diselenggarakan oleh Dewan Bisnis AS-ASEAN yang merupakan sebuah badan industri, menurut daftar yang dilihat oleh Reuters.
Delegasi tersebut merupakan tanda meningkatnya minat di pusat manufaktur global, yang mendapat manfaat dari peralihan dari China di tengah gesekan perdagangan China-AS.
Baca Juga: Sejumlah faktor ini diproyeksi jadi pemicu kenaikan IIHSG pekan ini
Vietnam memiliki populasi 100 juta jiwa, juga memiliki pasar konsumen yang berkembang pesat seiring berkembangnya kelas menengahnya.
“Ini adalah misi terbesar yang pernah ada di Vietnam,” kata Vu Tu Thanh, perwakilan Dewan Bisnis AS-ASEAN di negara tersebut. Ia menyatakan bahwa badan tersebut telah menyelenggarakan acara ini selama tiga dekade.
Raksasa streaming Netflix yang dilaporkan Reuters bulan lalu berencana membuka kantor di Vietnam. Namun, Netflix tidak menanggapi permintaan komentar.
“Produsen kedirgantaraan Boeing, Lockheed Martin, dan Bell akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan pengadaan pertahanan milik negara Vietnam. Ini pertama kalinya dalam sekitar satu dekade perusahaan keamanan memutuskan untuk bergabung dengan misi tahunan ke Vietnam,” kata Thanh.
Pada bulan Desember, perusahaan yang sama mengadakan pembicaraan dengan pejabat pemerintah Vietnam tentang kemungkinan penjualan helikopter dan drone.
Lantaran negara tersebut mencari pemasok baru dan konflik Ukraina membebani kemampuan Rusia, yang selama beberapa dekade menjadi mitra militer utama Vietnam.
Baca Juga: Perusahaan AS eksodus dari China ke negara Asia Tenggara, namun bukan ke Indonesia
“Helikopter adalah salah satu hal yang ingin dijual oleh perusahaan ke Vietnam. Walaupun kesepakatan pertahanan membutuhkan waktu untuk diselesaikan dan tidak ada terobosan segera yang diharapkan,” kata Thanh.
Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa diskusi dengan para pejabat akan fokus pada kemitraan yang berkembang dengan Vietnam. Juga sebagai cara untuk memperkuat kemampuan penerbangan dan pertahanan negara tersebut.
Lockheed Martin dan Bell tidak menanggapi permintaan komentar.
Lanjut Thanh, mayoritas perusahaan yang bergabung dengan misi bisnis tersebut sudah memiliki bisnis atau manufaktur di Vietnam, termasuk Apple, Coca-Cola, dan PepsiCo.
Beberapa perusahaan juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi politik setelah gejolak baru-baru ini di negara yang dipimpin Partai Komunis itu, termasuk pengunduran diri presiden pada Januari.
Baca Juga: Bank Dunia: Indonesia terancam mengalami capital outflow besar
Para peserta akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan politik dan peraturan Vietnam, termasuk dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh.
Thanh mengatakan beberapa perusahaan tertarik pada Vietnam sebagai pusat manufaktur dan memberikan layanan kepada konsumen yang semakin kaya pada saat pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 8% tahun lalu.
Di antaranya adalah SpaceX, yang ingin menjual layanan internet satelitnya ke Vietnam dan negara-negara lain di kawasan itu, kata Thanh. SpaceX tidak menanggapi permintaan komentar.
Misi tersebut juga akan mencakup perusahaan semikonduktor, raksasa farmasi Pfizer dan Johnson & Johnson. Lalu pembuat perangkat medis Abbott, perusahaan keuangan Visa, dan Citibank. Ada juga perusahaan internet dan cloud Meta dan Amazon Web Services.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News