kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Diawali Batuk dan Pilek


Kamis, 13 Oktober 2022 / 10:58 WIB
Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Diawali Batuk dan Pilek
ILUSTRASI. Kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak di Indonesia mulai merebak. KONTAN/Carolus Agus Waluyo

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Eka menyebut, sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti penyakit tersebut. Mulanya, IDAI menduga kasus ini berkaitan dengan Covid-19 dan MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children). 

Namun berdasarkan analisis kasus, beberapa penderita penyakit ini dinyatakan negatif Covid-19. IDAI sudah mencari berbagai panel infeksi virus di dalam tubuh anak-anak dengan beragam metode pemeriksaan. 

Salah satu metode yang dilakukan adalah swab tenggorokan untuk memeriksa infeksi virus pada saluran pernapasan. 

Ia pun melakukan swab rektal dari anus untuk mencari infeksi-infeksi yang oriental penyebab diare atau infeksi pencernaan. Sayangnya, pihaknya tidak menemukan jenis virus yang seragam yang menyebabkan infeksi. 

"Kami masih mencari. Tapi yang jelas anak-anak ini tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal. Saat kami melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengamati gejala klinisnya, mereka mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ," jelas Eka. 

Baca Juga: Bisa Mengancam Nyawa, Kenali Penyebab dan Gejala Gagal Ginjal Akut

Sejauh ini, terdapat 14 provinsi yang telah memiliki kasus AKI. Provinsi tersebut, yakni Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Banten, Bali, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Kemudian, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), Jambi, Kepulauan Riau (Kepri), Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Penderita pada umumnya didominasi oleh bayi di bawah usia lima tahun (balita) hingga anak-anak berusia 8 tahun. Oleh karena itu Eka menyarankan para orang tua agar waspada jika anak-anak sulit buang air kecil. 

"Kalau ada penurunan jumlah volume buang air kecil pada anak-anak, maka itu harus segera diperiksakan ke rumah sakit. Semua anak-anak ini 100 persen mengalami penurunan jumlah buang air kecil atau sama sekali tidak ada buang air kecil," jelas Eka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Batuk Pilek hingga Air Seni Sedikit"
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Bagus Santosa
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×