kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gaikindo: pemberian insentif PPnBM 100% tepat sasaran


Senin, 27 September 2021 / 09:50 WIB
Gaikindo: pemberian insentif PPnBM 100% tepat sasaran

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memastikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% tepat sasaran dan berdampak positif terhadap industri otomotif nasional.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa total insentif PPnBM sebesar Rp 1,73 triliun telah dirasakan oleh 6 pabrikan mobil terpilih. Pemerintah sendiri telah memutuskan memperpanjang masa berlaku insentif PPnBM 100% di sektor otomotif sampai akhir Desember 2021.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menjelaskan, angka Rp 1,73 triliun tersebut bukanlah dana yang diberikan pemerintah kepada 6 produsen otomotif, melainkan potensi penerimaan PPnBM yang telah dibebaskan oleh pemerintah.

Insentif PPnBM 100% memang membawa angin segar bagi industri otomotif tanah air. Hal ini ditandai dengan lonjakan penjualan mobil rata-rata dari 50.000 unit per bulan menjadi 80.000 unit per bulan.

Mengacu data Institute for Strategic Initiative, Jongkie menyebut, dengan adanya peningkatan penjualan mobil secara nasional, maka penerimaan pemerintah pusat dalam bentuk PPN 10% dapat naik dua kali lipat. Begitu pun dengan penerimaan pemerintah daerah dari segi bea nama balik dan pajak kendaraan bermotor dapat naik dua kali lipat juga.

Baca Juga: Skema PPnBM bakal pakai emisi gas buang, ini kata APM

“Jadi stimulus relaksasi PPnBM ini sudah tepat sasaran,” kata Jongkie kepada Kontan, Minggu (26/9).

Jongkie juga menyampaikan, bisnis para Agen Pemegang Merek (APM) mobil sudah mulai normal kembali semenjak diskon PPnBM 100% diberlakukan. Angin segar juga dirasakan oleh para pelaku usaha dealer, showroom, perusahaan pinjaman, hingga perusahaan asuransi yang terkait bidang otomotif.

Ke depan, Gaikindo juga berharap kemampuan produksi otomotif dapat terus ditingkatkan supaya bisa mengimbangi permintaan dari konsumen. “Diharapkan pabrik-pabrik komponen juga dapat meningkatkan produksinya,” ujar Jongkie.

Sebagai catatan, di periode Januari-Agustus 2021, penjualan mobil nasional di kategori wholesales (pabrik ke dealer) mencapai 543.424 unit. Di saat yang sama, penjualan mobil nasional di kategori retail (dealer ke konsumen) mencapai 527.694 unit.

Sementara itu, Businees Innovation and Marketing & Sales PT Honda Prospect Motor (HPM) Jusak Billy menilai, berdasarkan evaluasi dalam beberapa bulan terakhir, insentif PPnBM 100% jelas sangat efektif untuk membantu meningkatkan permintaan mobil di pasar. Alhasil, kinerja penjualan produsen mobil juga ikut meningkat.

Asal tahu saja, penjualan retail mobil Honda di periode Januari-Agustus 2021 telah mencapai 65.014 unit atau naik 31% dibandingkan di periode yang sama pada tahun lalu. Terdapat 6 seri mobil Honda yang mendapat insentif PPnBM 100%. Di antaranya adalah Honda Brio RS, Honda Mobilio, Honda BRV, Honda CR-V 1.5 T, Honda CR-V 1.5 L, dan Honda City Hatchback.

Billy yakin bahwa perpanjangan insentif PPnBM 100% dapat kembali berdampak positif untuk mempertahankan permintaan mobil di pasar sampai akhir tahun nanti.  “Walau demikian, kami juga foksu untuk menjaga tingkat produksi yang terdampak oleh kelangkaan komponen secara global,” imbuh dia, Minggu (26/9).

Oleh karena itu, HPM terus memaksimalkan produksi mobil dengan komponen yang ada saat ini secepat-cepatnya agar dapat memenuhi permintaan konsumen. Pemasok HPM juga terus memaksimalkan produksi untuk dapat mempercepat pemulihan dari kelangkaan komponen yang sempat terjadi.

Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso juga menyebut, insentif PPnBM 100% yang telah berlaku sejak Maret lalu tentu berdampak positif terhadap penjualan mobil Daihatsu.

Ia menyebut, rata-rata permintaan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Daihatsu meningkat 22% dari periode sebelum adanya relaksasi PPnBM (Januari-Februari 2021) dibandingkan setelah adanya relaksasi PPnBM (Maret-Agustus).

“Sedangkan rata-rata penjualan ritel per bulan, jika dibandingkan sebelum dan sesudah adanya kebijakan relaksasi tersebut, maka kami mengalami kenaikan sekitar 30%,” ungkap dia, hari ini (26/9).

Merujuk data Gaikindo, penjualan mobil Daihatsu di kategori retail telah mencapai 89.601 unit di periode Januari-Agustus 2021.

Selanjutnya: Industri Otomotif Bakal Kena Pajak Emisi, Siap-siap Harga Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×