Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memastikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% tepat sasaran dan berdampak positif terhadap industri otomotif nasional.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa total insentif PPnBM sebesar Rp 1,73 triliun telah dirasakan oleh 6 pabrikan mobil terpilih. Pemerintah sendiri telah memutuskan memperpanjang masa berlaku insentif PPnBM 100% di sektor otomotif sampai akhir Desember 2021.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menjelaskan, angka Rp 1,73 triliun tersebut bukanlah dana yang diberikan pemerintah kepada 6 produsen otomotif, melainkan potensi penerimaan PPnBM yang telah dibebaskan oleh pemerintah.
Insentif PPnBM 100% memang membawa angin segar bagi industri otomotif tanah air. Hal ini ditandai dengan lonjakan penjualan mobil rata-rata dari 50.000 unit per bulan menjadi 80.000 unit per bulan.
Mengacu data Institute for Strategic Initiative, Jongkie menyebut, dengan adanya peningkatan penjualan mobil secara nasional, maka penerimaan pemerintah pusat dalam bentuk PPN 10% dapat naik dua kali lipat. Begitu pun dengan penerimaan pemerintah daerah dari segi bea nama balik dan pajak kendaraan bermotor dapat naik dua kali lipat juga.
Baca Juga: Skema PPnBM bakal pakai emisi gas buang, ini kata APM
“Jadi stimulus relaksasi PPnBM ini sudah tepat sasaran,” kata Jongkie kepada Kontan, Minggu (26/9).
Jongkie juga menyampaikan, bisnis para Agen Pemegang Merek (APM) mobil sudah mulai normal kembali semenjak diskon PPnBM 100% diberlakukan. Angin segar juga dirasakan oleh para pelaku usaha dealer, showroom, perusahaan pinjaman, hingga perusahaan asuransi yang terkait bidang otomotif.
Ke depan, Gaikindo juga berharap kemampuan produksi otomotif dapat terus ditingkatkan supaya bisa mengimbangi permintaan dari konsumen. “Diharapkan pabrik-pabrik komponen juga dapat meningkatkan produksinya,” ujar Jongkie.
Sebagai catatan, di periode Januari-Agustus 2021, penjualan mobil nasional di kategori wholesales (pabrik ke dealer) mencapai 543.424 unit. Di saat yang sama, penjualan mobil nasional di kategori retail (dealer ke konsumen) mencapai 527.694 unit.