kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Freeport terbuka untuk bekerjasama dalam membangun smelter tembaga


Selasa, 08 Desember 2020 / 07:05 WIB
Freeport terbuka untuk bekerjasama dalam membangun smelter tembaga

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Sebagai ganti pemangkasan tersebut, Freeport akan meningkatkan kapasitas smelter eksisting di PT Smelting sebanyak 300.000 ton. Sehingga, total tambahan kapasitas tetap 2 juta ton, untuk menampung konsentrat tembaga Freeport agar bisa diolah di dalam negeri.

Kedua, dengan membangun smelter tembaga baru di Weda Bay bersama Tsingshan. Seperti diketahui, Weda Bay saat ini merupakan kawasan smelter nikel terintegrasi.

Dalam kesempatan tersebut Tony Wenas juga menekankan bahwa apa pun hasil pembicaraan dengan Tsingshan nantinya, Freeport akan terlebih dulu meminta persetujuan pemerintah, opsi mana yang akan dipilih dalam memenuhi kewajiban hilirisasi tembaga Freeport di dalam negeri.

"Apa pun yang kita lakukan, tetap akan memainta endorsement atau arahan dari pemerintah, mau yang mana. Walaupun degan Tsingshan katakan lah secara teknis ekonomis sudah oke, tapi tentunya harus ada dukungan dari pemerintah," tutur Tony.

Dia pun menegaskan, selagi belum ada opsi baru yang diputuskan, pihaknya tetap menjalankan proyek smelter tembaga Freeport di JIIPE Gresik, Jawa Timur.

Tony mengklaim, pihaknya tetap berkomitmen membangun smelter sesuai dengan UU Minerba dan kewajiban dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterima Freeport pada Desember 2018 lalu.

Baca Juga: Selain di Gresik, Ada Opsi Pengembangan Smelter Kongsi Freeport & Tsingshan di Maluku

Pekan lalu, sambung Tony, pihaknya bersama Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin sudah meninjau proyek yang memulai pile loading test tiang pancang.

"Pak Dirjen sudah hadir di sana dan menyaksikan sendiri, lalu melaporkan kepada Menteri (ESDM). Ini memang kita menunjukkan progres, tetap kita lanjutkan sesuai dengan yang diamantkan dalam IUPK kami," terang Tony.

Selain itu, Tony pun menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas di PT Smelting juga mulai berlangsung. "Peningkatan Smelting kan cuman 30%, tambah 300.000 ton. Sedang mulai kita kerjakan," pungkas Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×