kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Freeport terbuka untuk bekerjasama dalam membangun smelter tembaga


Selasa, 08 Desember 2020 / 07:05 WIB
Freeport terbuka untuk bekerjasama dalam membangun smelter tembaga

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengkonfirmasi sedang melakukan pembahasan bersama dengan Tsingshan Steel China untuk membangun smelter tembaga baru di Halmahera.

Hal itu disampaikan Presiden Direktur Freeport Tony Wenas dan CEO MIND ID Orias Petrus Moedak dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI.

"Di satu sisi memang benar, bahwa kami di-approach oleh Tsingshan yang berkeinginan juga membangun smelter tembaga di Halmahera dan kami masih dalam tahap pembicaraan," kata Tony, Senin (7/12).

Kata dia, Freeport terbuka untuk bekerjasama dalam membangun smelter tembaga dengan pihak lain, asalkan bisa menawarkan investasi yang lebih murah dan secara teknis bisa digarap dengan jangka waktu yang lebih cepat.

Baca Juga: Menimbang Smelter Weda Bay atau Gresik

Oleh sebab itu Freeport masih melakukan pembicaraan terkait metode yang akan dipakai, kapasitas yang bisa dibangun, dan jadwal pengerjaan proyek.

"Kita lagi meng-eksplore, teknisnya bagaimana, keekonomiannya seperti apa. Kira-kira kapan selesainya, dan ini masih dalam pembicaraan, belum ada kesepakatan apa pun juga," sambung Tony.

Dalam kesempatan yang sama, CEO MIND ID Orias Petrus Moedak menyampaikan bahwa pihaknya mendukung opsi yang sedang dijalankan Freeport.

Holding industri pertambangan BUMN tersebut ingin agar investasi proyek smelter bisa lebih ekonomis sehingga bisa menekan potensi kerugian atau pun biaya investasi yang bisa ditanggung MIND ID selaku pemegang 51,2% saham Freeport saat ini.

"Kami berkontribusi terhadap capex dan ini berdampak ke kami. Memang kami mendukung apabila ada pengeluaran untuk smelter lebih kecil dibandingkan hitungan awal," jelas Orias.



TERBARU

×