kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Trisula International (TRIS) naik dua digit, ini pendorongnya


Rabu, 08 Desember 2021 / 04:45 WIB
Ekspor Trisula International (TRIS) naik dua digit, ini pendorongnya

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula International Tbk (TRIS) mencatatkan pertumbuhan penjualan ekspor pada periode 9 bulan di 2021. Manajemen TRIS mengungkapkan, salah satu produk yang menyumbang penjualan terbesar adalah produk celana panjang. 

Direktur Utama Trisula International, Santoso Widjojo memaparkan, perihal  prospek bisnis di akhir tahun ini, pihaknya masih melihat kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya kondusif. Namun, Santoso meyakini perekonomian nasional akan mulai pulih dengan berjalannya program vaksinasi, diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja, stimulus fiskal, dan kebijakan moneter.

"Adapun strategi TRIS pada tahun ini akan terus memanfaatkan peluang dengan meningkatkan fleksibilitas produksi dengan membuat produk berdasarkan kebutuhan pasar melalui inovasi dalam pengembangan produk yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pendapatan dan laba, baik di pasar domestik maupun ekspor," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (7/12). 

Di masa pemulihan ini, Santoso mengungkapkan, ekspor TRIS bisa terus bertumbuh terutama pada kuartal III 2021. Salah satu produk tersebut yang menjadi penyumbang terbesar adalah produk celana panjang. TRIS berhasil mencatatkan penjualan ekspor sebesar Rp 490,9 miliar atau tumbuh sebesar 10,6% yoy. 

Baca Juga: Sewa berakhir, Ace Hardware Indonesia (ACES) tutup gerai lagi

Lebih lanjut, Santoso menjelaskan, peningkatan TRIS ini didorong oleh keadaan di luar negeri yang terlebih dulu membaik dan stabil. Selain itu, kegiatan produksi TRIS tidak terdampak besar selama masa PPKM karena produk-produk yang dihasilkan TRIS termasuk produk esensial dan berorientasi ekspor sehingga mendapatkan izin dari Pemerintah untuk tetap beroperasi. 

"TRIS terus berupaya agar tetap bisa bertahan bahkan bertumbuh dengan cara melakukan planning produksi yang baik, serta terus berupaya untuk mengembangkan bisnisnya," tegas Santoso. 

Selain itu, Trisual International juga mengembangkan bisnisnya melalui e-commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat PPKM. Santoso bilang, Trisula Group telah meluncurkan platform e-commerce bernama Yukshopping.com dalam menyesuaikan dengan pola belanja konsumen saat ini, serta meningkatkan kinerja penjualan online

Upaya pengembangan bisnis melalui platform digital juga dilakukan Trisula International dengan pemasaran secara aktif di media sosial untuk meningkatkan brand awareness dan nilai sebagai sarana komunikasi langsung dengan pelanggan. "TRIS terus menjalin sistem kerja yang terintegrasi dan bersinergi dari setiap proses bisnis untuk mengoptimalkan keuntungan," kata Santoso. 

Di tahun depan, seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik, Santoso berharap TRIS dapat meraih kinerja yang lebih baik. Tentu hal ini juga sejalan dengan kondisi pandemi yang diharapkan semakin membaik. 

Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo (ESIP) berencana rights issue 640,34 juta saham

Belajar dari pengalaman selama pandemi Covid-19, Santoso menegaskan,  TRIS akan terus memperluas market share di pasar internasional dengan tetap mempertahankan komunikasi yang baik dengan existing customer. 

"Dengan didorong keadaan pandemi yang semakin terkendali, TRIS akan memperkuat penetrasi ke pasar ekspor baik untuk repeat order ataupun permintaan untuk new design, melihat peluang untuk ekspor garmen masih banyak yang belum tereksplor," ungkapnya.

Sebagai informasi saja, saat ini penjualan TRIS masih didominasi dari ekspor. Adapun pasar ekspor TRIS telah menjangkau ke empat kontinen yakni, Asia, Austrlia, Eropa, dan Amerika. 

Melansir laporan keuangan TRIS, sampai dengan September 2021, Trisula International mencatatkan pendapatan turun 13,54% yoy menjadi Rp 770,85 miliar. Penjualan TRIS masih didominasi dari ekspor, perinciannya, ekspor pihak ketiga senilai Rp 434,72 miliar atau naik 5,7% yoy dan ekspor pihak berelasi senilai Rp 56,24 miliar atau tumbuh 71,66% yoy. 

Penurunan penjualan TRIS di sepanjang 9 bulan tahun ini disebabkan turunnya penjualan ke lokal baik dari pihak ketiga maupun pihak berelasi. Penjualan lokal pihak ketiga turun hingga 37,46% yoy menjadi Rp 274,93 miliar dan lokal pihak berelasi senilai Rp 4,95 miliar atau merosot 40,09% yoy. 

Selama pandemi Santoso menegaskan bahwa rasio likuiditas TRIS sejauh ini tidak terganggu. "Justru debt profile kami semakin baik, biaya keuangan pun berkurang. Hal ini karena kami mengelola persediaan, piutang usaha, utang usaha, dan beban lainnya dengan efisien, serta memanfaatkan resources yang ada," jelasny. 

Sehingga, lanjut Santoso, pihaknya bisa menghasilkan nett operating cash flow yang positif, yang bisa digunakan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dan mendapat debt profile yang seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×