Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Sebagai informasi saja, saat ini penjualan TRIS masih didominasi dari ekspor. Adapun pasar ekspor TRIS telah menjangkau ke empat kontinen yakni, Asia, Austrlia, Eropa, dan Amerika.
Melansir laporan keuangan TRIS, sampai dengan September 2021, Trisula International mencatatkan pendapatan turun 13,54% yoy menjadi Rp 770,85 miliar. Penjualan TRIS masih didominasi dari ekspor, perinciannya, ekspor pihak ketiga senilai Rp 434,72 miliar atau naik 5,7% yoy dan ekspor pihak berelasi senilai Rp 56,24 miliar atau tumbuh 71,66% yoy.
Penurunan penjualan TRIS di sepanjang 9 bulan tahun ini disebabkan turunnya penjualan ke lokal baik dari pihak ketiga maupun pihak berelasi. Penjualan lokal pihak ketiga turun hingga 37,46% yoy menjadi Rp 274,93 miliar dan lokal pihak berelasi senilai Rp 4,95 miliar atau merosot 40,09% yoy.
Selama pandemi Santoso menegaskan bahwa rasio likuiditas TRIS sejauh ini tidak terganggu. "Justru debt profile kami semakin baik, biaya keuangan pun berkurang. Hal ini karena kami mengelola persediaan, piutang usaha, utang usaha, dan beban lainnya dengan efisien, serta memanfaatkan resources yang ada," jelasny.
Sehingga, lanjut Santoso, pihaknya bisa menghasilkan nett operating cash flow yang positif, yang bisa digunakan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dan mendapat debt profile yang seimbang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News