Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 6,04% YoY jadi Rp 277,13 triliun. Pertumbuhan tersbeut terutama ditopang oleh penyaluran KPR subsidi yang meningkat 9,01% YoY. KPR non subsidi juga semakin membaik dengan pertumbuhan 5,16%.
Haru Koesmahargyo, Direktur Utama BTN, optimis pihaknya bisa mencapai target pertumbuhan kredit 9%-11% sampai akhir tahun meskipun tantangan ekonomi masih besar.
Sumber untuk mencapai itu, lanjutnya, akan berasal dari permintaan masyarakat maupun dukungan pemerintah seperti penyaluran kredit subsidi atau FLPP yang jumlahnya menjadi 200.000 unit rumah. "Potensi pasar millenial juga masih besar untuk kita penuhi," kata Haru.
Adapun pertumbuhan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk(BRI)pada kuartal I dipastikan lebih tinggi dari industri. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, penopang utama pertumbuhan tersebut adalah segmen UMKM. Bahkan, segmen mikro tumbuh hingga dua digit.
Untuk kuartal II, BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi dari triwulan pertama karena akan didorong momentum ramadan dan lebaran yang dapat mengerek konsumsi dan daya beli masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News