kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Ekonomi Indonesia di kuartal I diramal masih minus, ini penyebanya


Selasa, 19 Januari 2021 / 06:55 WIB
Ekonomi Indonesia di kuartal I diramal masih minus, ini penyebanya

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

“Selain itu, dalam rangka menjaga tingkat kepercayaan konsumen kelas menengah-atas, pemerintah perlu mendorong kesuksesan program vaksinasi tahap awal yang tentunya tetap diikuti oleh protokol kesehatan,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Senin (18/1). 

Josua menegaskan belanja bansos dan anggaran kesehatan terutama alokasi program vaksinasi pada awal tahun ini perlu tetap diprioritaskan guna menjaga sumber pertumbuhan ekonomi nasional, yakni konsumsi masyarakat. 

Baca Juga: Strategi Sri Mulyani dorong belanja K/L capai Rp 412,5 triliun di kuartal I 2021

“Agar tidak memburuk mengingat pemerintah di waktu yang bersamaan juga menerapkan kenaikan cukai hasil tembakau serta kebaikan iuran BPJS Kesehatan kelas III yang berpotensi mempengaruhi daya beli masyarakat,” ujar Josua. 

Kendati pemulihan ekonomi di kuartal I-2020 bakal terbatas, Josua menilai efek PPKM diperkirakan tidak akan mendorong pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan kuartal II hingga kuartal IV tahun 2020.

Selanjutnya: Sri Mulyani optimistis ekonomi rebound mulai kuartal II-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler

×