kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Ekonom Celios: LCS dengan China bisa tekan volatilitas rupiah jangka panjang


Senin, 26 Juli 2021 / 07:15 WIB
Ekonom Celios: LCS dengan China bisa tekan volatilitas rupiah jangka panjang

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

Bhima juga mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, akan menekan biaya dan risiko double konversi.

“Ini akan menguntungkan pengusaha karena biaya keuangan akan berkurang. Tidak perlu lagi double konversi. Bayangkan, nanti biaya dan risiko konversi dari yuan ke dollar AS kemudian ke rupiah akan berkurang,” tambahnya.

Akan tetapi, Bhima mengingatkan semua ini akan bergantung dengan keberhasilan pemanfaatan LCS. Dalam hal ini, apakah benar kerja sama ini bisa menekan porsi dollar menjadi 70% dari total transaksi perdagangan internasional Indonesia.

Baca Juga: Penerapan kerja sama LCS Indonesia - China akan dimulai pada Juli 2021

Makanya, ini juga akan sangat bergantung dari upaya otoritas dalam menarik pelaku usaha ekspor impor dalam memanfaatkan LCS itu sendiri. Strateginya, salah satunya, akan bergantung pada fasilitas yang diberikan oleh bank.

Apalagi, hingga sekarang masih banyak eksportir yang memegang dollar AS ketimbang Yuan karena dua alasan. Pertama, kebutuhan bahan baku diperoleh dari banyak negara masih mensyaratkan pembayaran dollar AS.

Kedua, pelayaran logistik untuk ekspor-impor masih 90% menggunakan kapal asing yang menerima pembayaran lewat dollar AS, bukan kurs lainnya sehingga ini juga menjadi tantangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×