kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,52   -0,03   -0.00%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Mandiri yakin ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 6,9%


Rabu, 04 Agustus 2021 / 06:15 WIB
Ekonom Bank Mandiri yakin ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 6,9%

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 meningkat sekitar 6,9% year on year (yoy) atau 3,2% Quarter on quarter (qtq) dari -0,74% yoy atau -0,96% qoq dari kuartal I-2021. 

Faisal menuturkan, peningkatan ini menandai pertumbuhan tahunan positif pertama sejak pandemi Covid-19. Hal ini diakibatkan faktor eksternal maupun domestik yang mendorong perbaikan ekonomi. 

Dari sisi eksternal, Faisal mengatakan percepatan pemulihan ekonomi global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan China telah mendorong ekspor. Sedangkan dari sisi domestik, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. 

“Upaya tersebut termasuk percepatan peluncuran vaksin, insentif pajak untuk meningkatkan permintaan, stimulus fiskal front-loading (program Pemulihan Ekonomi Nasional/APM 2021), kebijakan moneter yang akomodatif, dll,” sebut Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (3/8). 

Baca Juga: Ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 di kisaran 5,5%

Selain itu, tingkat pertumbuhan tahunan yang tinggi juga sebagian karena basis rendah efek dari kemerosotan ekonomi tahun lalu yaitu sekitar -5,32% yoy di kuartal II-2020 dari 2,23% yoy di Kuartal I-2021. Faisal berharap semua komponen pengeluaran produk domestik bruto (PDB) diharapkan tumbuh setiap tahun pada kuartal II.
 
Faisal memperkirakan Konsumsi Rumah Tangga tahunan akan meningkat sekitar 6% sampai 7% yoy di Kuartal II-2021. Insentif pajak terutama meningkatkan penjualan mobil dan sepeda motor, dan percepatan peluncuran vaksin juga telah meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga meningkatkan penjualan ritel. 

Selain itu, stimulus fiskal front-loading terkait program Angka Partisipasi Murni (APM)  2021 telah mendorong Konsumsi Pemerintah sehingga diperkirakan akan meningkat sekitar 7,5 – 9% yoy dari  -0,23% yoy di Kuartal I-2021

Baca Juga: Konsumsi rumah tangga kuat, DRI perkirakan ekonomi kuartal II-2021 tumbuh 6,04% yoy

“Peningkatan konsumsi pemerintah sejalan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur yang secara konsisten berada di wilayah ekspansi pada April – Juni 2021. Konsumsi semen dan barang modal impor dilaporkan meningkat secara substansial meningkatkan,” jelas Faisal.  

Lebih lanjut, dibidang ekspor dan impor Faisal memperakirakan akan tumbuh di atas 20% yoy dari sebelumnya 6,74% yoy dan 5,27% yoy pada kuartal I-2021. Hal ini disebabkan karena menguatnya permintaan eksternal juga seiring dengan pemulihan ekonomi global, dan meningkatnya aktivitas investasi tetap domestik yang menyebabkan permintaan impor lebih tinggi seperti input (bahan mentah dan barang modal).

Bank mandiri berharap Indoenesia akan memiliki pemulihan ekonomi yang lebih bertahap. Faisal memandang penerapan PPKM Darurat/Level 3 – 4 akan berdampak buruk bagi kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya pada di kuartal III-2021 dan diperkirakan aka nada di level 3 - 4% yoy. 

Oleh karena itu, Bank Mandiri merevisi turun perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2021 dari sebelumnya 4,43% menjadi 3,69% di tengah pengenaan PPKM Darurat/Level 3 – 4.

Selanjutnya: Sri Mulyani sampaikan pentingnya literasi keuangan untuk perkuat ekonomi nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

×