kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Dunia Menyoroti Pertemuan Dua Sahabat Xi Jinping & Vladimir Putin


Selasa, 17 Oktober 2023 / 10:58 WIB
Dunia Menyoroti Pertemuan Dua Sahabat Xi Jinping & Vladimir Putin
ILUSTRASI. Pada pekan ini, Vladimir Putin akan melakukan perjalanan ke China untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping. Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

- Senjata untuk perang

China tampak menahan diri untuk tidak mengutuk operasi Rusia terhadap Ukraina atau menyebutnya sebagai “invasi”. Hal ini sejalan dengan Kremlin yang menyebut perang tersebut sebagai “operasi militer khusus”.

Amerika Serikat telah memperingatkan China agar tidak mengirimkan senjata apa pun ke Rusia. Meski demikian, China adalah importir minyak mentah Rusia terbesar kedua setelah India dan dengan demikian mendukung perekonomian Rusia.

China sendiri membantah laporan di surat kabar Barat bahwa mereka telah mengirim senjata ke Rusia.

- Minyak dan gas

Pimpinan raksasa energi Rusia Gazprom dan Rosneft, Alexei Miller dan Igor Sechin, akan bergabung dengan rombongan Putin selama kunjungannya ke China. Hal itu diungkapkan oleh sumber yang mengetahui rencana tersebut kepada Reuters.

Rusia ingin mendapatkan kesepakatan untuk menjual lebih banyak gas alam ke China dan berencana membangun jaringan pipa Power of Siberia-2, yang akan melintasi Mongolia dan memiliki kapasitas tahunan sebesar 50 miliar meter kubik (bcm).

Baca Juga: Tiba di Beijing, Jokowi Dijadwalkan Hadiri Indonesia-China Business Forum

Bandingkan dengan 38 miliar meter kubik yang diperkirakan akan dicapai oleh Power of Siberia yang saat ini beroperasi pada tahun 2025.

Jalur pipa yang diusulkan akan mengalirkan gas dari ladang semenanjung Yamal di Siberia bagian barat ke Tiongkok, yang merupakan konsumen energi terbesar dunia dan konsumen gas yang terus bertambah. Harganya masih belum disepakati.



TERBARU

×