kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua tahun terakhir, MMLP telah merampungkan ekspansi 3 gudang baru


Jumat, 26 November 2021 / 08:25 WIB
Dua tahun terakhir, MMLP telah merampungkan ekspansi 3 gudang baru

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa sewa gudang logistik PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) telah menyerap dana belanja modal atau capex sekitar Rp 500 miliar tahun ini. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian cadangan lahan atau landbank

Head of Corporate Finance & Investor Relations Mega Manunggal Property, Asa Siahaan menyatakan, secara keseluruhan MMLP menganggarkan capex sebesar Rp 760 miliar. Adapun, sisa capex tahun ini atau sekitar Rp 260 miliar, nantinya akan digunakan sebagai modal untuk pengembangan gudang baru ke depannya. 

Lebih lanjut Asa memaparkan, dalam dua tahun terakhir, MMLP juga telah merampungkan ekspansi tiga gudang baru. Dengan rincian, gudang pertama berlokasi di Manyar Jawa Timur (Luas tanah 114,614 m2), gudang kedua berada di Pondok Ungu Bekasi (55,708 m2), dan terakhir di Osowilangun Jawa Timur (78,117 m²). 

Baca Juga: Jual Gudang, MMLP Catatkan Rugi Rp 151,86 Miliar, tapi Kantongi Kas Rp 1,25 Triliun

Mengutip materi paparan publik MMLP, ketiga gudang ini berhasil menambah luas area yang disewakan oleh MMLP sebesar 97,258 m². Di mana per September 2021, secara total luas area yang disewakan tercatat sebesar 370,475 m². "Luas area yang disewakan itu tumbuh dari 163,930 m² di tahun 2016, menjadi sekitar 370,475 m² pada periode September tahun ini," ungkap Asa dalam Paparan Publik, Kamis (25/11). 

Asa menjelaskan, total luas area yang disewakan per September 2021 ini tidak termasuk empat aset pertama MMLP yang telah di spin off atau dijual kepada private fund. Empat aset tersebut terdiri dari, Gudang Unilever, Gudang LF, Gudang Selayar, dan Intirub Business Park. 

Sehingga secara keseluruhan, saat ini perusahaan memiliki sembilan gudang, yang tujuh di antaranya berlokasi di Jabodetabek dan dua sisanya berada di Jawa Timur. "Dua tahun terakhir ini merupakan tahun yang sibuk bagi MMLP karena tahun kemarin kami jual aset ke spin off, dan dalam periode yang sama kami juga melakukan penambahan," sebutnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Mega Manunggal Property Gomos Benjamin Silitonga meyakini bahwa penjualan keempat aset tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi laju bisnis perusahaan. Termasuk sebagai tambahan amunisi untuk melakukan ekspansi pada tahun-tahun yang akan datang. 

"Kami melihat bahwa efek dari penjualan aset tersebut sangat baik bagi kami. Karena satu, nilai cash kami juga akan sangat baik dan itu akan menambah amunisi kami untuk melakukan ekspansi," ujar Gomos. 

Kinerja Binis

Hingga September 2021, MMLP membukukan pendapatan sebesar Rp 232,79 miliar. Jumlah itu menurun 13,1% dibandingkan realisasi per September 2020 yang senilai Rp 267,91 miliar. 

Manajemen menyebut, penurunan pendapatan di periode sembilan bulan 2021 ini, merupakan efek dari penjualan aset seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Dengan begitu, pendapatan dari keempat aset tersebut tidak lagi diakui per tahun 2021 ini. "Dari sana (empat aset) ada kontribusi EBITDA sekitar Rp 140 miliar miliar per tahun," tutur Asa. 

Dari sisi bottom line, perusahaan ini berhasil mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 83,70 miliar. Yang mana pada periode sama di tahun lalu, masih mencatatkan kerugian hingga Rp 137,21 miliar. 

Tingkat okupansi gudang juga relatif stabil dalam lima tahun terakhir yakni berada di kisaran 85%-90%. Per September 2021, okupansi MMLP tercatat berada di level 85,5%, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang sebesar 92,6%. Hal ini disebabkan adanya penambahan dua gudang baru yang baru saja diluncurkan pada Agustus-September tahun ini. 

 

"Selain itu juga ada beberapa tenant yang kontraknya telah selesai," tambahnya. 

Kontribusi terbesar tenant MMLP masih dipegang oleh sektor logistik yang mencapai 45,4%. Kemudian disusul oleh tenant dari sektor e-commerce sebesar 32,7%. Sedangkan sisanya berasal dari sektor manufaktur, trading, dan lain-lain. 

MMLP tidak menyebut secara rinci berapa angka pendapatan yang dibidik di akhir tahun ini. Namun memang pihaknya meyakini pendapatan perusahaan akan stabil, utamanya karena adanya kontrak jangka panjang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×