kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Drone China nekad masuk zona terlarang, Taiwan siap tembak jatuh


Kamis, 08 April 2021 / 05:05 WIB
Drone China nekad masuk zona terlarang, Taiwan siap tembak jatuh

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan melihat drone China mengitari Kepulauan Pratas yang mereka kuasai di Laut China Selatan, dan siap menembak jatuh jika pesawat nirawak itu menyimpang terlalu dekat wilayah itu.

Tentu, langkah Taiwan tersebut secara dramatis dapat meningkatkan ketegangan dengan China. 

Lee Chung-wei, Kepala Dewan Urusan Kelautan Penjaga Pantai Taiwan, mengatakan, mereka baru-baru ini melihat pesawat tak berawak China mengelilingi Pratas, meskipun belum terbang di atas gugusan pulau itu.

"Mereka tidak pernah memasuki perairan dan wilayah udara kami, mereka hanya terbang di sekitar Pratas pada jarak tertentu," kata dia saat berbicara di Parlemen Taiwan, Rabu (7/4), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Taiwan menyatakan siap bertempur sampai akhir bila China menyerang

Sementara China tidak mengakui klaim kedaulatan Taiwan, pesawat tempur dan kapal perang mereka umumnya berada di luar zona terlarang Taiwan, yang membentang 6 km dari pantai negeri tembok raksasa.

Siap tembak jatuh

Ditanya tentang bagaimana Penjaga Pantai akan bereaksi jika drone China memasuki zona terlarang Taiwan di Kepulauan Pratas, Lee menyatakan, mereka memiliki aturan untuk bertindak.

"Setelah masuk, (drone) itu akan ditangani (Penjaga Pantai Taiwan) sesuai aturan. Kalau perlu ditembak, kami tembak," tegasnya.

Kepulauan Pratas terletak di ujung atas jalur air yang disengketakan, dan telah menjadi sumber intrik yang relatif baru antara Taiwan dan China.

Baca Juga: Tekanan China kian meningkat, Taiwan gelar latihan perang skenario invasi musuh

Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan telah mengeluhkan aktivitas Angkatan Udara China yang berulang di dekat pulau-pulau itu, yang hanya dijaga oleh Penjaga Pantai Taiwan meskipun ada pengerahan marinir secara berkala. 

Tidak ada populasi sipil permanen di kepulauan itu, hanya sesekali ilmuan Taiwan mengunjunginya.

Pada Oktober tahun lalu, pengawas lalu lintas udara Hong Kong memperingatkan penerbangan sipil Taiwan yang terbang ke Pratas dalam rangkaian pasokan mingguan rutin, memaksanya untuk mundur.

Pratas, wilayah yang dikontrol Taiwan dan posisinya lebih dekat ke Hong Kong, juga menjadi sangat penting sejak protes anti-pemerintah pecah di kota yang dikelola China itu.

Baca Juga: Tak indahkan peringatan Taiwan, China bakal terus gelar latihan rutin

Taiwan telah mencegat setidaknya satu perahu yang mendekati Pratas, yang membawa orang-orang yang melarikan diri dari Hong Kong mencoba menuju Taiwan.

Pulau utama di Laut China Selatan lainnya di bawah kendali Taiwan adalah Itu Aba, juga dikenal sebagai Pulau Taiping, yang merupakan bagian dari Kepulauan Spratly.

Lee mengungkapkan, Penjaga Pantai Taiwan belum melihat drone China di sana.

Selain China dan Taiwan, Brunei, Malaysia, Filipina, serta Vietnam juga memiliki klaim yang bersaing untuk pulau dan fitur di Laut China Selatan.

Selanjutnya: Tegang! Kapal induk AS menuju Laut China Selatan saat kapal induk China dekati Taiwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

×