Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) menyatakan demand gas alam cair alias Liquefied Natural Gas (LNG) di dalam negeri tahun lalu anjlok tertekan pandemi Covid-19. Penurunan diproyeksikan berlanjut pada tahun ini.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati membeberkan bahwa penurunan konsumsi LNG dalam negeri terjadi secara signifikan. Sebagai perbandingan, konsumsi LNG domestik pada tahun 2020 hanya sebanyak 23,5 standard cargo atau secara volume sebanyak 68,35 juta MMBTU.
Padahal pada tahun 2019, realisasi konsumsi dalam negeri tercatat sebanyak 38,3 standard cargo atau 111 juta MMBTU. "Penggunaan LNG domestik di tahun 2020 mengalami penurunan cukup signifikan karena pandemi Covid-19, yang terbesar kalau kita lihat kaitannya dengan kelistrikan," ungkap Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (9/2).
Baca Juga: Pengamat: Chevron harus kembalikan pembangkit listrik permudah transisi Blok Rokan
Sejalan dengan penurunan demand listrik, imbuh Nicke, supply listrik PLN pun berlebih. Alhasil, PLN memprioritaskan penggunaan listrik dari batubara yang bersifat basedload. Kebutuhan gas pun mengalami penurunan yang signifikan.
Nicke mencontohkan, untuk di regasifikasi FSRU Lampung saja, konsumsi LNG PLN pada tahun lalu hanya 18 standard cargo, merosot jauh dari konsumsi pada 2019 yang sebanyak 33,4 standard cargo.
Penurunan juga terjadi di LNG PLN lainnya, termasuk dari industri pupuk. "Untuk yang lainnya (LNG PLN) di Benoa, Amurang, dan Samberah juga pabrik pupuk ini pun mengalami penurunan besar," ungkap Nicke.